kievskiy.org

Arsenal Dipermalukan Sang Mantan

Manajer anyar Aston Villa, Unai Emery.
Manajer anyar Aston Villa, Unai Emery. /Reuters/Pablo Morano REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Unai Emery meraih kembali nama baik dan reputasinya usai dicampakan The Gunners. Emery meninggalkan Arsenal pada November 2019 di tengah cemoohan dan kecaman, tetapi pada Minggu 10 Desember 2023 dini hari, tim barunya, Aston Villa, mengalahkan Arsenal 1-0 untuk mencatatkan kemenangan kandang beruntun ke-15 dalam sejarah klub di Premier League dan memastikan posisi mereka sebagai pesaing empat besar.

Kemenangan tersebut membawa Villa terpaut selisih hanya dua poin dari posisi pertama. Raihan tersebut menjadi kali kelima Villa mengumpulkan 35 poin atau lebih setelah 16 pertandingan dalam satu musim, dan dalam tiga dari empat kali sebelumnya, mereka menjadi juara. Meski begitu, Emery enggan membicarakan perebutan gelar meski telah mengalahkan dua tim teratas musim lalu dalam waktu empat hari.

"Saya akan berbicara lagi saat kita mencapai pertandingan 30-32 dan jika kita berada dalam posisi yang sama seperti sekarang, mungkin saya bisa berbicara tentang itu," kata Emery. "Pada awalnya, kita bukanlah pesaing, ini hanya pertandingan ke-16. Kita berada di empat besar dan harus mencoba mempertahankannya. Sulit, kita tidak mendominasi pertandingan seperti di sini,” lanjut mantan manajer Arsenal tersebut.

Meskipun demikian, Emery tetap menghormati Arsenal meskipun dia memiliki pengalaman memalukan saat menggantikan Arsene Wenger. Ini bukan kali pertama dia kembali menghantui mantan klubnya, setelah sebelumnya mengeliminasi  The Gunners dari babak semifinal Liga Europa pada Mei 2021, saat itu bahkan Mikel Arteta dianggap tidak cocok untuk membawa Arsenal ke depan.

Baca Juga: Saatnya Arsenal Juara Liga Champions Musim 2023-2024

Sejak kekalahan dari Unai Emery, Arteta telah membuktikan kemampuannya dalam menahkodai skuad The Gunners. Di sisi lain, setelah menggantikan Steven Gerrard di Villa Park, Emery mampu menjawab keraguan atas kemampuannya, terutama mematahkan narasi yang mengatakan bahwa metodenya selalu tidak cocok dengan sepakbola Inggris.

Setelah pertandingan berakhir, Emery mengangkat kedua tinjunya dalam perayaan, melihat singkat ke bangku cadangan Arsenal, dan memilih tidak berjabat tangan, melainkan memberikan high-five kepada suporter di baris depan saat berjalan menuju terowongan.

"Tidak (saya tidak berjabat tangan) karena Arteta tidak ada di bangku cadangan," kata Emery. "Saya sangat menghormati. Saya memberikan tangan kepada beberapa staff di dalam karena mereka ada di sana ketika saya di sana. Tapi hanya dengan orang-orang yang saya temui yang bekerja dengan saya. Tidak ada yang bersifat pribadi karena bukan Arteta, tetapi saya sangat menghormati Arsenal, saya sangat menghormati Arteta, dan saya sangat menghormati para pekerja di sana. Saya tidak punya masalah dengan mereka."

Ada nuansa sejarah berulang dalam kekalahan ini. Arsenal membutuhkan serangan ganda pada detik-detik akhir untuk menang di Villa Park pada Februari lalu  yang menjadi kekalahan kandang terakhir Villa. Saat itu, Martin Odegaard melewatkan peluang, William Saliba kehilangan ketenangannya, dan Villa mencetak gol cepat.

Semua itu terulang lagi pada Minggu dini hari, tetapi kali ini Arsenal tidak bisa menemukan melakukan come back. Gol Villa menjadi bukti sempurna dari sepakbola yang dimainkan Emery bersama Villa saat ini. Villa berani bermain dari belakang melepaskan winger yang sedang dalam performa bagus, Leon Bailey, untuk mengejutkan Oleksandr Zinchenko dan memberikan umpan silang untuk John McGinn, yang dengan cerdik berputar di kotak penalti untuk melepaskan tembakan melewati David Raya setelah hanya tujuh menit pertandingan dimulai. Serangan tersebut disusun dari 12 umpan, dari belakang ke depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat