kievskiy.org

Mengenal Guinea, Negara Afrika Barat yang Sepak Bolanya Sempat Kisruh dan Dihukum FIFA

Pemain Timnas Guinea Amadou Diawara (tengah).
Pemain Timnas Guinea Amadou Diawara (tengah). REUTERS/Luc Gnago.

PIKIRAN RAKYAT – Timnas Indonesia U23 akan melakoni laga Play-Off melawan Guinea U23 untuk memperebutkan tiket terakhir Olimpiade Paris 2024. Pertandingan kedua tim bakal dilangsungkan di Stadion Pierre Pibarot, Prancis, pada Kamis, 9 Mei 2024.

Guinea bukanlah negara yang dapat dianggap remeh, sekira 20 pemain U23 negara Afrika Barat itu merumput di sejumlah Liga Top Eropa. Guinea U23 sendiri berhasil menempati peringkat 4 dalam kompetisi CAF Piala Afrika 2023.

Salah satu pemain sukses Guinea adalah Naby Keita yang pernah merumput bersama klub kasta teratas Liga Inggris, Liverpool. Naby Keita membela Liverpool pada 2016 hingga 2018 sebelum akhirnya pindah ke Werder Bremen.

Namun, negara ini juga tak luput dari kisruh persepakbolaan negaranya. Nah simak profil negara Guinea dan persepakbolaan negara tersebut.

Baca Juga: 5 Pemain Guinea U23 Sering Tampil di Eropa, Ada yang Masuk ke Daftar Skuad Liga Europa

Profil Negara Guinea

Profil negara Guinea.
Profil negara Guinea. REUTERS/Luc Gnago.

Guinea, negara di Afrika Barat, sebelumnya dikenal sebagai Guinea Prancis, sering disebut Guinea-Conakry untuk membedakannya dari tetangganya, Guinea-Bissau. Ibu kotanya adalah Conakry. Dengan luas 246.000 kilometer persegi, Guinea berbatasan dengan Samudra Atlantik, serta negara-negara seperti Sierra Leone, Liberia, dan Pantai Gading. Sungai Niger bermula di Guinea.

Guinea memiliki 24 suku etnis, dengan suku Fula, Mandinka, dan Susu yang dominan. Setelah merdeka pada tahun 1958, negara ini mengalami sejarah kudeta militer. Meskipun mengadakan pemilihan multi-partai, Guinea masih menghadapi konflik etnis, korupsi, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Mayoritas penduduknya Muslim, dan bahasa resmi negara ini adalah Prancis. Bahasa-bahasa pribumi seperti Susu, Pular, dan Maninka juga dituturkan. Perekonomian Guinea didominasi oleh pertanian dan produksi mineral, terutama bauksit, intan, dan emas. Guinea juga pernah menjadi pusat wabah Ebola pada tahun 2014.

Kisruh Sepak Bola

Asosiasi Sepakbola Guinea sempat mengalami pasang surut dan sejumlah permasalahan, meskipun juga meraih prestasi yang cukup mengesankan. Debut Guinea dalam sepak bola terjadi pada pertandingan uji coba tandang pada 9 Mei 1962, dengan kekalahan 1-2 melawan Togo. Namun, seiring waktu, Guinea menemukan tempatnya di panggung sepak bola Afrika.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat