PIKIRAN RAKYAT - Beredar luas di media sosial narasi yang menyebut warga Kalimantan menolak keras kedatangan Presiden Joko Widodo. Narasi tersebut dimuat bersama sebuah video berisi cuplikan-cuplikan pidato warga Dayak yang menyinggung pembangunan Ibu Kota baru.
Salah satu pria dengan pakaian adat berwarna merah mengatakan pihaknya tidak pernah meminta apalagi memaksa pemerintah untuk membangun IKN di daerahnya. Sosok tersebut juga menegaskan bila sejatinya suku Dayak sama seperti kebanyakan orang.
"Kalau kamu tidak setuju, silakan kamu intervensi pemerintah karena orang Dayak tidak pernah meminta Ibu Kota. Karena kami sama dengan kamu diciptakan oleh Tuhan! Itu pesan saya, kamu berhadapan dengan kami orang Dayak! Saya Kalimantan!" katanya.
Pria lainnya dalam video itu mengekspresikan kemarahan dan menegaskan bila warga Dayak bisa hidup berdampingan dengan suku lain. Di sela-sela kompilasi konten, terselip cuplikan pidato Jokowi yang mengenakan kemeja putih.
"Itu yang membuat kami marah, saya pikir warga dari mana pun pasti marah, apalagi kami sebagai warga Dayak. Di sini di Kalimantan Timur ada Dayak, ada Paser, Banjar, Kutai, Tidung. Kami semua tidak setuju, kami semua bisa hidup berdampingan," ujar salah satu pria dalam video tersebut.
Video kemarahan warga Dayak yang disandingkan cuplikan pidato Jokowi ini kemudian diunggah ke Twitter dengan narasi sebagai berikut.
"NEWS KALIMANTAN TOLAK KEDATANGAN JOKOWI… !! – IKN TERANCAM Gagal… !! SUKU DAYAK NGAMUK !! VIRAL HARI," kata pengunggah.
Lantas benarkan kemarahan warga Dayak ditujukan pada Jokowi dan menyebabkan pembangunan IKN di Kalimantan terancam gagal?