PIKIRAN RAKYAT - Telur ayam ras masih menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Desember 2020.
Kenaikkan harga telur tersebut sesuai dengan pola historisnya selama lima tahun terakhir karena peningkatan permintaan untuk bantuan sosial (Bansos) dan konsumsi rumah tangga di akhir tahun.
Di sisi lain, produktivitas ternak menurun saat musim hujan. Harga telur ayam ras pada akhir Desember tercatat pada kisaran Rp25.000/kilogram, atau mengalami inflasi 10,77% (mtm).
Baca Juga: Polisi Sidak Tiga Pabrik Importir Kedelai, Akhirnya Terjawab Alasan Harga Melambung
"Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit, tomat, daging ayam ras, dan wortel," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana dalam keterangan tertulis BI Tasikmalaya, Rabu, 6 Januari 2021.
Di tengah kenaikkan, terjadi penurunan harga pada daun bawang dan bawang merah karena didukung pasokan dari Jawa Timur yang mulai stabil. Di luar bahan makanan, penurunan harga terutama terjadi pada emas perhiasan.
Pada Desember 2020, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tasikmalaya mengalami inflasi 0,26% (mtm), sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,27% (mtm) dan merupakan yang terendah di Jawa Barat.
Baca Juga: Gagal Mengorbit, Roket Badan Antariksa China Diduga Kuat Meledak, Serpihannya Jatuh di Laut Jawa
Dengan perkembangan tersebut, inflasi keseluruhan pada 2020 adalah 1,61% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,72% (yoy) maupun rata-rata 3 tahun terakhir sebesar 2,63% (yoy) sebagai dampak dari penurunan konsumsi masyarakat secara umum akibat Covid-19.
Secara tahunan, penyumbang kenaikan harga tertinggi sepanjang 2020 adalah emas perhiasan yang mengalami inflasi 28,87% (yoy) seiring tren kenaikan harga emas dunia akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang terutama melonjak pada bulan Agustus.