kievskiy.org

Pasar Fokus Penundaan Vaksin dan Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Harga Minyak Dunia Turun

Ilustrasi kilang minyak lepas pantai./
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai./ /ESDM.go.id ESDM.go.id

PIKIRAN RAKYAT - Harga minyak dunia kembali mengalami perubahan terbarunya yang disebabkan oleh sejumlah faktor.

Harga minyak mentah jenis Brent misalnya untuk pengiriman Maret turun 28 sen atau 0,5 persen ke level 55,53 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange pada akhir sesi perdagangan Kamis, 28 Januari 2021 waktu setempat atau Jumat, 29 Januari 2021 pagi WIB.

Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun 51 sen atau 1,0 persen lebih rendah ke level 52,34 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange pada sesi perdagangan yang sama.

Baca Juga: Selesai Jalani Masa Karantina, Tim WHO Mulai Lakukan Penyelidikan Asal Mula Covid-19 di China

Kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada saat ini disebabkan pasar lebih fokus pada kekhawatiran penundaan peluncuran vaksin Covid-19 dan pembatasan perjalanan baru yang dapat menekan permintaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Penundaan vaksin berpotensi melonjaknya kasus Covid-19 di seluruh dunia yang menyebabkan turunnya permintaan bahan bakar secara global.

"Kami...melihat kurva yang kuat sebagai indikasi pengetatan keseimbangan di mana pemotongan, produksi Saudi yang akan datang lebih dari sekadar mengimbangi meningkatnya kekhawatiran permintaan terkait virus corona," kata Presiden Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.

Baca Juga: Kecam Pembongkaran Masjid, Palestina Minta Dunia Arab dan Islam Turun Tangan Hentikan Serangan Israel

Dirinya merujuk pada janji Arab Saudi untuk secara sukarela memangkas produksi sebesar satu juta barel per hari pada Februari dan Maret sebagai bagian dari kesepakatan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) bersama sekutunya Rusia atau yang lebih dikenal dengan OPEC+.

Sebelumnya, harga minyak didukung oleh data yang menunjukan penarikan 10 juta barel dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu, di mana menurut analis disebabkan oleh kenaikan ekspor minyak mentah AS dan penurunan impor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat