kievskiy.org

Surfaktan Lokal Pertama Garapan Petrokimia Gresik, Buat Industri Migas Ramah Lingkungan

Ilustrasi detergen.
Ilustrasi detergen. /Pixabay/Rudy and Peter Skitterians

PIKIRAN RAKYAT - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia belum lama ini meluncurkan Green Surfactant. 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa Green Surfactant produksi Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) Institut Pertanian Bogor (IPB) ini merupakan satu-satunya produk surfaktan dalam negeri.

Kepada wartawan, Selasa, 4 Mei 2021, Dwi Satriyo menyebut Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka minyak / lemak) sehingga dapat menyatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. 

Selain digunakan untuk bidang farmasi dan industri pembersih seperti detergen, surfaktan juga digunakan untuk keperluan eksplorasi minyak bumi dengan metode Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced Oil Recovery (EOR).

 Baca Juga: Terungkap, Ibnu Jamil Sebut Billy Syahputra Sengaja Kabur Usai Putus dari Amanda Manopo: Dia Ngilang

"Green Surfactant merupakan terobosan penting yang dapat mendukung industri minyak dan gas (migas) di tanah air agar semakin efisien dan ramah lingkungan," ujar Dwi Satriyo. 

Secara teknis, surfaktan akan diinjeksikan ke dalam bumi. Minyak bumi yang masih menempel di bebatuan akan terlepas dan lebih mudah disedot dengan pompa. 

Sehingga surfaktan ini mampu meningkatkan produktivitas sumur minyak bumi, bahkan mampu mengeluarkan minyak mentah dari lapangan atau sumur minyak tua yang sudah tidak berproduksi lagi.

 Baca Juga: Sebut Dukung Amien Rais Sejak Lama, Deden Rumaji Ikut Pemilihan Ketua Partai Ummat Jawa Barat

“Pengeboran minyak suatu saat akan turun produktivitasnya, meskipun cadangan yang ada di dalam sumur masih banyak. Ini terjadi karena minyak menempel pada bebatuan atau lainnya. Dengan menggunakan Green Surfactant akan ada biliunan barel minyak yang awalnya ditinggal karena susah disedot sekarang bisa dioptimalisasi,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat