kievskiy.org

Skenario Vaksin Berbayar, Faisal Basri: Kalau Untungnya Rp100.000 Per Suntikan, Rentenya Rp17,2 Triliun

Ilustrasi -
Ilustrasi - /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.


PIKIRAN RAKYAT - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyatakan menunda jadwal vaksinasi gotong royong berbayar yang awalnya akan dimulai Senin, 12 Juli 2021 kemarin.

Menurut ekonom senior Faisal Basri, sejak awal bisnis vaksin Covid-19 berbayar yang diluncurkan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang menggiurkan.

Faisal Basri menyebutkan jika untung satu suntikan vaksin Rp100.000 maka rentenya senilai Rp17,2 triliun.

"Berdasarkan skenario awal, bayangkan betapa menggiurkan bisnis vaksin BUMN. Kalau untungnya Rp100.000 per suntikan, rentenya senilai Rp17,2 triliun," kata Faisal Basri di akun Twitternya, dikutip Selasa, 13 Juli 2021.

Baca Juga: Resmi Jadi Tersangka dr. Lois Ditahan di Rutan Bareskrim Polri

"Makanya ada vaksin "gotong royong" (lebih tepat vaksin rente)," sambungnya.

Vaksin berbayar tersebut sudah ia cermati sejak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, lalu menjadi Menteri Kesehatan pada November 2020.

"Vaksinnya sudah kadung dipesan. Pak Budi Gunadi pasti tahu itu," kata Faisal Basri.

"Itulah yang disebut oleh para direksi BUMN farmasi sebagai peluang bisnis," tulisnya.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: PPKM Darurat Bisa Berakhir 20 Juli dengan Syarat...

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat