kievskiy.org

Tali Ban Bisa Bertahan Sampai 80 Tahun, Kuat dan Bermanfaat

Ilustrasi ban bekas.
Ilustrasi ban bekas. /Pixabay/Florian Berger

PIKIRAN RAKYAT – Sejak kemunculannya dalam industri otomotif, ban menjadi salah satu penyebab permasalahan lingkungan karena tidak mudah terurai di alam bebas. Namun, ban bekas yang setiap tahun jumlahnya terus menumpuk bisa dimanfaatkan kembali, salah satunya menjadi tali ban.

Ban kendaraan sudah lama jadi masalah limbah global. Manusia rata-rata membuang 1,5 miliar ban yang sudah tak bisa dipakai lagi setiap tahunnya.

Ban bisa divulkanisir dan digunakan kembali tetapi hanya sampai titik tertentu, tidak selamanya. Pada akhir masa kegunaannya, ban, terutama ban luar, sulit didaur ulang untuk karena merupakan campuran bahan yang kompleks seperti karet alam dan karet sintetis. Belum lagi adanya campuran serat dan kawat yang menjadikannya tidak dapat terurai alami.

Ban butuh waktu 50-80 tahun untuk terurai sempurna di alam bebas. Namun, kebanyakan ban yang diproduksi saat ini memakan waktu lebih lama sampai terurai sempurna. Hal itu terjadi karena semakin banyaknya zat sintetis yang dicampur dalam pebuatannya.

Baca Juga: Janji Lindungi Hak Asasi, Taliban Justru Bakar Perempuan Afghanistan Karena Alasan Tak Terduga

Alan Weisman, dalam bukunya bertajuk The World Without Us, bahkan bercerita bahwa ban yang diproduksi dengan teknologi mutakhir akan terus awet dalam waktu ribuan tahun dan sulit terurai seumpama manusia sudah punah dari muka bumi.

Ban bekas, baik ban luar atau ban dalam, yang sudah tak bisa dipakai lagi karena alasan keselamatan, bisa diolah menjadi tali ban.

Umumnya, tali ban digunakan sebagai bahan pembuat sofa atau kursi. Elastisitas dan daya tahannya yang unggul menjadi alasan produsen furnitur lokal memakai tali ban sebagai lapisan dalam sofa atau kursi.

Bahkan banyak tali ban yang dipakai sebagai bahan dasar pembuatan kasur dan dipercaya membuat tidur lebih berkualitas karena kelenturannya mampu mengikuti lekuk tubuh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat