kievskiy.org

Pembayaran Bunga Utang RAPBN 2022 Naik 10,8 Persen, Yan Harahap: Bayarnya Harus Cari Utangan Lagi?

Ilustrasi utang.
Ilustrasi utang. Pixabay/Rilsonav

PIKIRAN RAKYAT – Politisi Yan Harahap mempertanyakan upaya pemerintah Indonesia terkait pembayaran bunga utang negara yang membengkak usai Kementerian Keuangan merilis Buku Nota Keuangan RAPBN 2022.

Pasalnya, pemerintah harus memenuhi pembayaran bunga utang dalam RAPBN 2022 senilai Rp405,87 triliun yang jumlah tersebut naik 10,8 persen dari outlook APBN 2021, yaitu senilai Rp366,2 triliun.

Dilaporkan bahwa kerja keras pemerintah dalam menangani pandemi dan memulihkan perekonomian pada 2020 melalui kebijakan fiskal ekspansif dan konsolidatif dengan dukungan kebijakan moneter dan otoritas terkait mampu menahan perekonomian Indonesia tidak berkontraksi lebih dalam dan terus menunjukkan tren pemulihan.

Namun, dinamika kasus Covid-19 yang kembali meningkat diperkirakan memberikan tekanan terhadap laju pemulihan ekonomi pada Semester II 2021.

Baca Juga: Rekam Jejak Hakim yang Jatuhkan Vonis Untuk Djoko Tjandra, 5 Sekawan yang Beri Diskon Jaksa Pinangki

Sebagaimana yang dimuat dalam Buku Nota Keuangan RAPBN 2022, program pengelolaan utang negara pada RAPBN 2022 terdiri atas pembayaran bunga utang dalam negeri senilai Rp393,7 triliun dan Rp12,2 triliun untuk pembayaran bunga utang luar negeri.

"Pertumbuhan pembayaran bunga utang pada 2022 tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2021 yang sebesar 16,6 persen (terhadap tahun 2020)," isi dokumen Buku Nota Keuangan RAPBN 2022.

Dilaporkan pemerintah mengklaim bahwa nilai tersebut dipengaruhi oleh kebijakan penyesuaian pembiayaan utang 2021, yaitu pemanfaatan saldo anggaran lebih (SAL) dan optimalisasi penarikan pinjaman tunai.

Selanjutnya, kebijakan tersebut diharapkan turut menekan besaran pembayaran bunga utang pada tahun-tahun yang akan datang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat