BEBERAPA tahun terakhir, tingkat kejahatan siber (cybercrime) di Indonesia terus menanjak seiring dengan kian maraknya penggunaan teknologi informasi (TI). Data Microsoft Indonesia menyebutkan, pada 2015 jumlah kasus kejahatan siber di Indonesia meningkat signifikan, hingga mencapai 389% dibandingkan tahun sebelumnya. Penyalahgunaan identitas merupakan salah satu bentuk kejahatan siber yang banyak terjadi beberapa waktu terakhir. Ke depan, bentuk kejahatan siber tersebut diprediksi akan semakin meningkat, dengan potensi kerugian yang sangat besar. Berangkat dari fenomena tersebut, hadirlah startup PrivyID. Rintisan usaha digital binaan Indigo Creative Nation (ICN) tersebut hadir dari pemikiran bahwa untuk mencegah kejahatan siber, diperlukan data otentik utama. Pasalnya, setiap orang kini bebas membuat beberapa alamat email, akun media sosial, hingga menggunakan lebih dari satu nomor telepon. "Beragam kemudahan ini kerap menjadi masalah apabila identitas ganda tersebut kemudian digunakan untuk tindak kejahatan," ujar Chief Executive Officer (CEO) PrivyID, Marshall Pribadi, di Bandung, Senin, 28 November 2016. Di sisi lain, menurut dia, gaya hidup masyarakat dan pebisnis saat ini menuntut efektivitas dan efisiensi, baik dari sisi waktu maupun biaya. Dengan PrivyID, pengguna bisa menghilangkan biaya pencetakan, amplop dan kertas, biaya kurir, hingga biaya tenaga penginputan data karena semua sudah terangkum dalam sebuah akun . "Pengguna cukup menandatangani secara digital. Di dalamnya sudah mencakup teknik kriptografi muktahir, sehingga langsung terkoneksi pada seluruh data otentik," katanya. Dengan demikian, pengguna tidak perlu lagi mengisi formulir pendaftaran setiap kali akan menggunakan aplikasi atau layanan baru. Cukup berikan PrivyID, maka seluruh formulir tersebut akan terisi. Untuk memiliki akun PrivyID, menurut dia, pengguna harus mengunggah identitas di KTP (kartu tanda penduduk), foto dari KTP, nomor telepon seluler, spesimen tanda tangan, dan email pengguna yang akan diverifikasi terlebih dahulu. Dengan demikian keotentikan data bisa dipertanggungjawabkan. "Salah satu yang sudah terintegrasi adalah layanan ojek on demand. PrivyID juga bisa digunakan untuk pendaftaran di rumah rumah sakit. Sebagian besar data otentik, seperti email, no telepon, dll, bisa langsung diberikan sejauh sudah disetujui pengguna akun," kata Marshall. Menurut dia, secara regulasi, layanan tersebut sejalan dengan Pasal 52 Peraturan Pemerintah (PP) No. 82/2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Berdasarkan PP tersebut, tanda tangan elektronik berfungsi sebagai alat autentikasi dan verifikasi atas identitas para penandatangan dan keutuhan serta keauntentikan informasi elektronik yang ditandatangi. Saat ini pemerintah sedang gencar mengampanyekan peraturan tersebut. Salah satunya, melalui gerakan Sertifikat Digital Nasional dan promosi massal Tanda Tangan Digital beberapa waktu lalu. "PrivyID merupakan fasilitator identitas universal dan penyelenggara tanda tangan elektronik yang sah dan mengikat secara hukum. Kami baru berdiri tahun ini. Kami satu-satunya startup di tanah air yang menyediakan layanan ini dan sudah digunakan banyak klien," katanya. Saat ini klien PrivyID sudah mencapai 60.000 pengguna dari berbagai sektor usaha. Mayoritas pengguna, menurut dia, berasal dari Telkom Grup, seperti IndiHome, dan Divisi Enterprise Service Telkom. Selain itu juga Bussan Auto Finance, Sewa Kamera, dan para pemain game online, seperti GudangVoucher, Play Game, Market Plays, hingga Kittendust.Online. "Kami ingin menjadi pemain utama dalam bisnis tandatangan elektronik, bukan hanya di Indonesia, tapi di pasar global. Kami optimistis bisa mencapai target tersebut. Apalagi, sejak mengikuti ICN bisnis kami terakselerasi. Pasar kami tumbuh dengan pesat," kata Marshall. Ia mengaku optimistis, walaupun saat ini penggunaan layanan teraebut belum diadopsi secara massal di tanah air, namun kelak bisa efektif mewujudkan komunikasi antara manusia, organisasi, dan mesin dengan menjaga keaslian, kerahasiaan, integritas, kontrol akses, dan anti-sangkal. Ia juga mengaku yakin bahwa ke depan prospek bisnis layanan tersebut sangat menjanjikan, mengingat kian maraknya kejahatan siber dewasa ini.***
Cegah Kejahatan Siber dengan Layanan Data Otentik
![MARSHALL Pribadi (kiri) tengah memberikan penjelasan PrivyID ke Menneg BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) beserta Dirut PT Telkom Alex J. Sinaga (empat kiri) dan direktur lainnya dalam sebuah acara di Jakarta, pekan lalu.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2016/11/Direksi Telkom dan Menteri BUMN Rini.jpg)
MARSHALL Pribadi (kiri) tengah memberikan penjelasan PrivyID ke Menneg BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) beserta Dirut PT Telkom Alex J. Sinaga (empat kiri) dan direktur lainnya dalam sebuah acara di Jakarta, pekan lalu.*
Terkini Lainnya
Tags
kejahatan siber
data digital
data otentik
privyID
Artikel Pilihan
Terkini
Zulhas: Harga Kaos Impor Rp50.000 'Tak Masuk Akal', Bea Masuknya Saja Rp60.000
Manfaat dan Risiko Investasi yang Harus Diketahui Pemula, Hindari Kerugian Fatal!
Cara Bayar Tagihan IndiHome secara Online, Bisa Lewat HP
Suami Sacha Stevenson Merasa Norak Lihat Kecanggihan Sistem Perbankan Indonesia, Beda dengan Kanada
Penjualan Rumah Tetap Diminati Milenial meski Hunian Vertikal Makin Dikenal
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani
Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain
Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita
Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah
Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024
Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon
Head to Head dan Statistik Spanyol vs Prancis di Semifinal Euro 2024
11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas
Sidang Putusan Pegi Setiawan: Bebas atau Bersalah? Nasib Tersangka Kasus Vina Cirebon Ditentukan Hari Ini
Kabar Daerah
Pantai Batu Rengala: Permata Tersembunyi di Sumbawa Barat
Rute dan Biaya ke Pantai Glampar, Surga Tersembunyi di Sumbawa Barat
Pantai Glampar di Sumbawa Barat, Ah Cakep Banget!
Terungkap..! Rahasia di Balik Sinergi Kejaksaan dan BPN Kota Batu dalam Pelayanan Maksimal ke Masyarakat
The Sound of Caldera di Bima, Tempat Paling Cakep Lihat Gunung Tambora
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022