PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 masih akan dibayangi oleh pandemi yang belum terlihat akhirnya, serta dinamika dalam perekonomian global.
Oleh karena itu, Kemenkeu berkomitmen merancang APBN 2022 untuk terus antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam merespons ketidakpastian tersebut. Namun, tetap harus mencerminkan optimisme dan kehati-hatian.
Dikatakan bahwa APBN 2022 tetap menjadi instrumen fiskal yang bekerja keras menangani pandemi dan mendorong ekonomi kembali bangkit.
Maka dari itu, tema kebijakan fiskal 2022, yaitu pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disuntik APBN, Pengamat UI: Jadi Solusi Sesuai Target
“Tema ini mengandung dua unsur penting. Pertama tetap APBN 2022 diarahkan untuk menuntaskan penanganan pandemi sekaligus melakukan upaya pemulihan ekonomi secara bertahap,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu.
Kedua, APBN 2022 juga terus diarahkan untuk mendukung upaya reformasi struktural dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan dan menciptakan ekonomi yang kuat dan terus berkelanjutan di masa depan.
Dilansir dari Kementerian Keuangan, Rabu, 20 Oktober 2021, Febrio Kacaribu mengatakan bahwa fokus utama dalam APBN 2022 yaitu;
1. Melanjutkan akselerasi penanganan Covid-19