kievskiy.org

Mengenal DME yang Dirancang Gantikan Elpiji, Apa yang Harus Masyarakat Siapkan?

Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kg dari truk distribusi saat pendistribusian di salah satu pangkalan gas elpiji di Desa Cileunyi Wetan, Cileunyi, Kabu­paten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kg dari truk distribusi saat pendistribusian di salah satu pangkalan gas elpiji di Desa Cileunyi Wetan, Cileunyi, Kabu­paten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. /Pikiran Rakyat/Ade Mamad

PIKIRAN AKYAT – DME atau Dimethyl Ether disebut akan digunakan oleh pemerintah untuk menggantikan elpiji, bahan bakar utama yang dikonsumsi masyarakat.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, pemerintah tetap bakal menekan harga DME lewat pemberian insentif harga khusus untuk hilirisasi batu bara.

Dituturkan, insentif serta skema subsidi tersebut masih dibahas antara pemerintah dan badan usaha.

Lantas, apa sebenarnya DME yang bakal menggantikan elpiji? Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyatakan, DME memiliki kesamaan karakteristik sifat kimia atau fisika dengan elpiji.

Baca Juga: Orang Kaya Ikut Bakar Elpiji Bersubsidi, Pemerintah Berencana Ganti dengan DME

Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Pemerintah Akan Hapus Gas Elpiji 3 Kg: Tapi Oligarki Diberikan Kelonggaran

Lantaran mirip, DME dapat menggunakan infrastruktur elpiji yang ada sekarang, seperti tabung, storage, dan handling eksisting.

”Campuran DME sebesar 20 persen dan elpiji 80 persen dapat digunakan kompor gas eksisting,” ujar Dadan.

Kelebihan yang dimiliki DME ialah dapat diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk bahan yang dapat diperbarui, seperti biomassa, limbah, serta Coal Bed Methane (CBM).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat