PIKIRAN RAKYAT - Persoalan PCR pada penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia rupanya tidak hanya terjadi pada bisnis jasa tes yang dimonopoli.
Di sisi lain, pasokan alat kebutuhan untuk tes usap ini rupanya dikuasai produk asing.
Dengan kondisi ini, bukan hanya masyarakat yang mengeluh karena tes PCR mahal, tapi pengusaha lokal pun turut menjerit karena produk buatan dalam negeri selama ini tidak digunakan.
Lesunya produk alat kesehatan dalam negeri ini, bahkan telah membuat para buruh pabrik pembuatan alat kesehatan kehilangan pekerjaannya.
Baca Juga: Oknum Berseragam Petugas Dishub Pukul Pengendara di Lampung, Dikejar hingga ke Gang Buntu
Kondisi ini terjadi di salah satu pabrik pembuatan alat kesehatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sejumlah karyawan menggelar demo di depan tempat kerja mereka di PT Sri Tita Medika, di Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi.
Mereka menyuarakan aspirasi terkait kesejahteraan mereka selama bekerja yang semakin memburuk. Bahkan beberapa di antaranya mereka kini telah dirumahkan tanpa pernah dipanggil kembali.