kievskiy.org

Barang Buatan Anak Bangsa Ditargetkan Bisa Bendung Impor Hingga 35 Persen Tahun 2022

Suasana perniagaan di pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa 14 Desember 2021. Pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil diproyeksikan tumbuh 10 persen pada 2022 dengan dukungan situasi pasar yang kondusif dan kebijakan pengendalian impor yakni bea masuk tindakan pengamanan garmen.
Suasana perniagaan di pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa 14 Desember 2021. Pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil diproyeksikan tumbuh 10 persen pada 2022 dengan dukungan situasi pasar yang kondusif dan kebijakan pengendalian impor yakni bea masuk tindakan pengamanan garmen. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Perindustrian menargetkan, pada 2022, substitusi impor mencapai 35 persen. Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong ketahanan industri Indonesia sekaligus mendorong ­pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
 
Sekjen Kementerian Per­indus­trian Dody Widodo mengatakan, Kemenperin terus mendorong penggunaan produk dalam negeri.
 
Kemenperin menargetkan substitusi impor dapat mencapai angka 35 persen tahun depan, dari sebelumnya 22 persen pada 2021.
 
“Untuk mendorong substitusi impor, salah satunya dengan melakukan penda­lam­an struktur, melalui pe­ningkatan utilisasi industri. Utilisasi industri saat ini mencapai 70 persen dari sebelumnya di angka 25-40 persen pada awal pandemi,” ujarnya saat mengunjungi Kantor Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika Nomor 77, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis 16Desember 2021. Kunjungan diterima Direktur Bisnis Pikir­an Rakyat Januar P Ruswita. 
 
 
 
Substitusi impor, kata Dody, sangat penting, baik untuk menjaga keberlangsungan maupun bagi per­kem­bangan industri di Indonesia.
 
Oleh karena itu, Kemenperin berharap berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat mendukung upaya tersebut melalui pembelian produk dalam negeri.
 
Ia mengemukakan, pemerintah daerah terus didorong memaksimal­kan penggunaan anggaran belanja untuk membeli produk dalam negeri.
 
Dengan demikian, melalui dukungan yang diberikan, industri dalam negeri akan berkembang.
 
“Secara bertahap, kami siapkan regulasinya, dari laptop, kemudian alat kesehatan, perkakas, juga tekstil karena belanja pemerintah diproduk tersebut besar sekali dan selama ini dibeli dari impor,” ujarnya.
 
Sertifikasi 
 
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M Haris Witjaksono mengatakan, sertifikasi penggunaan kan­dung­an lokal pada produk yang digunakan industri sa­ngat penting.
 
Alasannya, langkah tersebut akan memberikan ketahanan industri lokal terhadap serangan dari produk impor.
 
Menurut dia, sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) saat ini telah mengalami kemajuan signifikan.
 
 
Di industri hulu migas, misalnya, berkat sertifikasi TKDN, telah diha­silkan total nilai kontrak pada 2020-2021 ke kalangan industri kecil dan menengah (IKM) pendukung industri migas sebesar lebih dari Rp11 triliun.
 
“Untuk meningkatkan nilai TKDN, Kementerian Perindustrian--melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasio­nal (PEN)--telah memberikan 9.470 sertifikat secara gratis hingga 10 Desember 2021. Angka ini akan terus berkembang hingga 31 Desember 2021” ujarnya. 
 
Ia menuturkan, angka tersebut telah melampaui target yang ditetapkan yaitu 9.000 sertifikat gratis.
 
“Melalui APBN, pemerintah juga telah memberikan fasili­tas sertifikasi TKDN sebanyak 371 produk pada 10 Desember 2021. Ini pun telah melampaui target, yaitu 314 produk. Dengan demi­kian, total sertifikat TKDN telah diberikan pada 9.841 produk pada 10 Desember 2021," tuturnya.
 
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja men­­dukung upaya pemerintah dalam menekan laju impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam ne­geri.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat