kievskiy.org

Indonesia Perlu Kebijakan Strategis untuk Tekan Dampak Perang Dagang Amerika Serikat dan China

PERANG dagang Amerika Serikat-Tiongkok.*/REUTERS
PERANG dagang Amerika Serikat-Tiongkok.*/REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan, Indonesia perlu mengkonsiderasikan stabilitas geopolitik pada saat ini.

Juga memfokuskan pada kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Pingkan menilai, Indonesia masih sulit untuk mengambil manfaat dari perang dagang yang terjadi antara China dan Amerika Serikat, mengingat industri dalam negeri Indonesia tidak dapat menggantikan produk China sejak awal.

Baca Juga: Asik Berenang, Dua Bocah di Bekasi Terseret Arus dan Tewas Tenggelam

“China adalah salah satu industri terkemuka yang menerapkan otomatisasi dalam memproduksi barang-barang mereka. Produsen di China mampu menekan harga serendah mungkin, sementara Indonesia masih kurang dalam bidang-bidang tertentu bahkan kerap kali mengalami trade shock,” tuturnya, Jumat 13 Desember 2019.

Pemilihan umum yang berlangsung di Inggris pada 12 Desember 2019 yang lalu bertepatan dengan inagurasi Gubernur Bank Sentral Eropa yang baru yaitu Christine Lagarde, yang merupakan sebagian kecil faktor yang turut berperan dalam dinamika perekonomian Eropa saat ini. 

Selain itu, baru-baru ini juga terdengar kabar dari Gedung Putih kalau pemerintah Amerika Serikat di bawah arahan Presiden Donald Trump akan menindaklanjuti upaya perjanjian perdagangan tahap satu dengan China akhir minggu ini.

Baca Juga: Gerobak Anti Korupsi, Saat Pedagang Jadi Duta Pencegahan Korupsi

Jika memang benar demikian, maka perang dagang yang selama ini sudah berlarut-larut dapat segera menemukan titik terang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat