PIKIRAN RAKYAT - Bursa saham dinilai masih diliputi oleh praktik transaksi yang tidak bersih. Lembaga otoritas terkait pun diminta Presiden Joko Widodo untuk menanganinya.
Jokowi menyinggung tentang praktik tidak bersih bursa saham ini ketika memberikan sambutan pada Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2020 di Main Hall, Tower I Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2019. Jokowi menyatakan praktik jual-beli di bursa saham akan menentukan tingkat kepercayaan investor.
“Saya berpesan dan mendukung agar otoritas bursa, OJK, BEI, segera membersihkan bursa dari praktik-praktik jual beli saham yang tidak benar. Jangan kalah dengan yang jahat-jahat,” tuturnya.
Baca Juga: Menikah Jadi Lebih Mudah, Kemenag Akan Bangun 16 Balai Nikah di Jabar pada 2020
Jokowi menyebutkan, masih ada praktik “goreng-gorengan” saham atau manipulasi saham dan keuangan yang menjurus kepada fraud di BEI. Praktik tersebut dikatakannya menimbulkan korban dan kerugian yang tidak sedikit.
“Tahun 2020, saya harapkan dapat menjadi momentum bagi OJK, bagi BEI untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator. Manipulator berarti yang sering memanipulasi, yang tidak benar dipoles menjadi benar, yang Rp 100 dipoles menjadi Rp 4.000. Hati-hati, bersihkan dan hentikan ini,” ujarnya.
Otoritas terkait dikatakannya harus menciptakan lingkungan transaksi yang terpercaya bagi investor. “Ciptakan sistem transaksi yang benar-benar transparan, terpercaya, dan valid. Ini penting untuk meraih kepercayaan investor, baik dalam maupun luar negeri. Ini penting sekali. Kita harus membangun sebuah ekosistem yang baik, atmosfer yang baik,” katanya.***