kievskiy.org

Tujuh Investor Asal Korea dan Tiongkok Lirik Investasi di Sektor Industri Fiber Optik Indonesia

ILUSTRASI fiber optik.*
ILUSTRASI fiber optik.* /Indoworx

PIKIRAN RAKYAT - Besarnya pasar fiber optik Indonesia menarik minat sejumlah investor dari Korea Selatan dan Tiongkok.

Hingga saat ini sudah ada tujuh investor asal Korea Selatan dan Tiongkok, yang menyatakan keseriusannya untuk menanamkan modal dalam pembangunan Lingkungan Industri Optik (LIO) di Bandung.

Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jawa Barat (Jabar) yang juga Presiden Direktur (Presdir) dan Chief Executive Officer (CEO) PT Borsya Cipta Communica (BCC), Boris Syaifullah, di Kantor Apnatel di Jln. Terusan Buah Batu, Bandung, Selasa, 14 Januari 2020 petang.

Baca Juga: Alumni Wyata Guna Bantah Ridwan Kamil Kunjungi Penyandang Disabilitas Netra Rabu 15 Januari 2020

Keseriusan mereka ditandai dengan kedatangan dua calon investor dari Korea Selatan kemarin dan hari ini.

"Pasar fiber optik Indonesia sangat besar. Saat ini pembangunan fiber optik di wilayah Indonesia barat baru mencapai 60% pada grade terakhir," katanya.

Sementara di wilayah Indonesia timur, pembangunan fiber optik baru akan dimulai.

Boris memprediksi, dengan kondisi geografis Indonesia, pembangunan fiber optik tersebut tidak akan selesai dalam waktu 40 tahun.

Baca Juga: Kuota Gas Elpiji 3 Kilogram Kota Cimahi Tak Bertambah pada 2020

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat