PIKIRAN RAKYAT - Anggota BPK (Badan Pengawas Keuangan) 2019-2022 membuka data terkait Pemeriksaan Belanja Subsdi Tahun 2020.
Di dalam data Pemeriksaan Belanja Subsdi Tahun 2020, ada roadmap mengenai sejumlah item yang disubsidi oleh pemerintah.
Ada 22 item yang disubsidi oleh pemerintah, tetapi dari daftar tersebut BBM (bahan bakar minyak) yang merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat tidak terdaftar dalam anggaran belanja subsidi.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter milik Achsanul Qosasi, ia menuliskan perbedaan belanja subsidi pada 2010 dan 2020.
"Th 2010, total subsidi Rp 350 Trilyun. Saat ini sdh turun mjd Rp 196 T," kata Achsanul Qosasi dalam unggahan akun Twitter miliknya.
Beberapa tahun lalu, harga BBM sempat naik dan kemudian diturunkan tetapi naik kembali.
Menurut Achsanul Qosasi, saat ini rakyat mau tidak mau harus tetap membeli BBM dengan harga yang dipatok oleh Pertamina karena tidak memiliki pilihan apa pun.
"Jadi skrg walaupun tanpa subsidi, rakyat tetap belanja BBM sesuai harga berapapun yg dipatok pertamina. Krn mmg tdk ada pilihan. Semoga Roadmap BBM ini tak bebani Rakyat," ujar Achsanul Qosasi.