kievskiy.org

Bertemu Jokowi, Mari Elka Pangestu Tanggapi Pengaruh Wabah Virus Corona terhadap Impor

AHLI ekonomi Indonesia Mari Elka Pangestu menjawab pertanyaan saat wawancara ekslusif dengan Kantor Berita Antara di Wisma Antara, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020. Mantan Menteri Perdagangan tersebut akan menjabat sebagai Direktur Pelaksana World Bank di Washington Amerika Serikat. *
AHLI ekonomi Indonesia Mari Elka Pangestu menjawab pertanyaan saat wawancara ekslusif dengan Kantor Berita Antara di Wisma Antara, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020. Mantan Menteri Perdagangan tersebut akan menjabat sebagai Direktur Pelaksana World Bank di Washington Amerika Serikat. * /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Saat memimpin rapat terbatas pada 4 Februari 2020 lalu untuk membahas kesiapan menghadapi dampak virus corona yang mewabah di Tiongkok, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk menghitung cermat dampak dari penerapan kebijakan yang diambil pemerintah terkait hal tersebut.

Di sektor perdagangan misalnya, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar kurang lebih 16,6 persen dari total ekspor Indonesia.

RRT diketahui juga merupakan negara asal impor terbesar bagi Indonesia.

Baca Juga: Jadi Rahasia Kecantikan Orang Korea, Kimchi Ternyata Bisa Bikin Awet Muda

Hal tersebut turut menjadi pembicaraan Presiden dengan Direktur Pelaksana Bank Dunia terpilih, Mari Elka Pangestu, dalam pertemuan keduanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 11 Februari 2020.

"Kalau virus corona masih belum ada prediksi yang pasti apa yang diperkirakan akan terjadi. Namun, sudah pasti perekonomian Tiongkok itu pasti akan mengalami penurunan pertumbuhan," ucap Mari setelah pertemuan tersebut.

Menurutnya, apabila perekonomian Tiongkok mengalami penurunan, hal tersebut akan menimbulkan dampak bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Akan Hadapi Barito Putera pada Laga Uji Coba, Panpel Persib Imbau Bobotoh

Meski demikian, dalam pembicaraannya dengan Presiden, Indonesia masih memiliki keuntungan dari besarnya pasar di dalam negeri yang tentunya dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi dampak tersebut.

"Kita punya pasar dalam negeri yang besar. Jadi dalam keadaan seperti ini kita harus melakukan langkah-langkah untuk mengamankan daya beli di dalam negeri," tuturnya.

Sementara itu, dalam rapat terbatas pada awal Februari, Presiden sendiri memandang adanya potensi untuk memanfaatkan ceruk pasar ekspor di negara-negara lain yang sebelumnya banyak melakukan impor dari RRT.

Baca Juga: Liga Basket Putri Indonesia Srikandi Cup 2020 Masuki Seri Ke-2

Demikian halnya dengan hal tersebut yang memunculkan momentum bagi industri substitusi impor di Tanah Air untuk meningkatkan produksi dan berkembang lebih jauh.

"Kalau dari sisi impor, terputusnya rantai pasok karena adanya virus corona ini juga berarti kita harus mencari sumber lain ataupun sumber dari dalam negeri. Mungkin itu juga akan mendorong insentif untuk peningkatan investasi untuk menggantikan keperluan impor untuk industri (dalam negeri) yang kita perlukan," kata mantan Menteri Pariwisata tersebut.

Terlepas dari hal tersebut, Mari berharap agar pertumbuhan ekonomi nasional dapat terus terjaga seperti saat ini.

Baca Juga: Pemkot Bogor Ingin Terbitkan Obligasi Daerah, Maulana : Perlu Anggarkan Pengembalian Utang dari APBD

Ia berpandangan bahwa di tengah ketidakpastian global, mampu mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi di kisaran angka lima persen merupakan suatu hal yang tak mudah dan patut disyukuri.

"Yang penting kita harus merasa beruntung kita bisa mempertahankan stabil di angka lima. Itu sudah sangat baik dalam keadaan dunia seperti ini," tutur dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat