kievskiy.org

Belum Berkontribusi pada Pendapatan Negara, Cupian: Industri Keuangan Syariah dan Halal Masih Jalan Masing-masing

PEMBICARA pada acara Sawala Bincang Bersama Media Jawa Barat bertema Mendorong Ekosistem Halal Melalui Perbankan Syariah di Savoy Homann Bidakara, Kota Bandung, Kamis 13 Februari 2020.*
PEMBICARA pada acara Sawala Bincang Bersama Media Jawa Barat bertema Mendorong Ekosistem Halal Melalui Perbankan Syariah di Savoy Homann Bidakara, Kota Bandung, Kamis 13 Februari 2020.* /VIDIA ELFA SAFHIRA/PR

PIKIRAN RAKYAT - Industri halal memiliki peluang yang sangat besar dan menjanjikan di masa depan.

Hal ini mengingat populasi Muslim dunia diperkirakan mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030 atau 23 persen populasi dunia.

Jumlah terbanyak ada di Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika Sub-Sahara, Eropa, hingga Amerika Utara dan Amerika Latin.

Populasinya diperkirakan akan bertambah menjadi 29 persen populasi dunia hingga 2050.

Baca Juga: Dengan 21 Siswa, Kepala Disdikpora Sebut Bullying Siswi SMP di Purworejo Seharusnya Tidak Mungkin Terjadi

Dan Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas umat muslim, sehingga tak heran jika industri halal menjadi sektor prioritas yang dikembangkan pemerintah melalui masterplan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) 2019.

Berdasarkan laporan Global Islamic Economy, Indonesia merepresentasikan pasar industri halal terbesar di dunia dengan nilai spending USD 218,8 miliar pada 2017.

Nilai ini akan terus bertambah sekitar Compound Annual Growth Rate (CAGR/rasio pertumbuhan rata-rata gabungan)5-6% per tahun.

Baca Juga: Ungkap Alasan Sempat Tak Mau Putrinya Diautopsi, Karen Pooroe: Mau Anak Saya Dikuburkan dengan Cantik

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat