kievskiy.org

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 4,75%, Gubernur BI: untuk Jaga Momentum

LOGO Bank Indonesia. BI merilis nilai utang indonesia per akhir 2019.*
LOGO Bank Indonesia. BI merilis nilai utang indonesia per akhir 2019.* /KEMENKEU

PIKIRAN RAKYAT - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Februari 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,75%. Sementara suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hal ini merupakan langkah pre-emptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19.

"Strategi operasi moneter terus ditujukan untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif," ujar dia di Jakarta, Kamis 20 Februari 2020.

Baca Juga: Pantau Kondisi WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess, Pemerintah Indonesia Terus Jalin Komunikasi dengan Jepang

Sementara itu, Perry mengatakan, BI akan menempuh kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong pembiayaan ekonomi. Hal itu sejalan dengan siklus finansial yang di bawah optimal. 

Dalam konteks ini, Bank Indonesia akan menyesuaikan ketentuan terkait perhitungan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM). Hal itu dilakukan dengan memperluas cakupan pendanaan dan pembiayaan pada kantor cabang bank di luar negeri yang diperuntukkan bagi ekonomi Indonesia. 

"Kebijakan sistem pembayaran terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi antara lain melalui perluasan akseptasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) serta elektronifikasi bansos dan transaksi keuangan Pemda," tuturnya.

Baca Juga: Persaingan Kian Sengit, UMKM Harus Kreatif Susun Strategi Bisnis, Widi : Keganasannya Bukan Isapan Jempol Belaka

Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif. Dengan demikian, inflasi dan stabilitas eksternal pun tetap terjaga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat