kievskiy.org

Rupiah Semakin Tercekik Gara-gara Virus Corona

Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS.*
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS.* /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona semakin mengancam di berbagai aspek mulai dari olahraga, pendidikan hingga ekonomi.

Kini nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Rabu 18 Maret 2020 semakin tertekan akibat virus corona yang terus meluas.

Belum lagi jumlah pasien positif virus corona semakin bertambah, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Total 12 Positif Corona di Jawa Barat, Yuri Sebut Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi di DKI Jakarta

Rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,33 persen menjadi Rp 15.223 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.173 per dolar AS.

"Pasar kembali apatis terhadap kinerja pemerintah dalam menangani kasus Virus Corona sehingga gelombang arus modal asing kembali keluar dari pasar baik saham maupun obligasi. Wajar kalau mata uang garuda kembali melemah," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu 18 Maret 2020 dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa jumlah pasien positif virus corona di Indonesia bertambah 55 orang menjadi 227 dari sebelumnya 172 orang.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Ibunda Nike Ardilla Muncul setelah 25 Tahun Kepergian sang Putri

Jumlah pasien positif virus corona itu diprediksi akan semakin bertambah.

Dari eksternal, lembaga pemeringkat global Standard & Poor's (S&P) menilai wabah virus corona mengganggu aktivitas ekonomi jauh lebih drastis dari perkiraan sebelumnya. Buruknya aktivitas ekonomi akibat wabah tersebut juga akan dirasakan Amerika Serikat dan Eropa.

S&P Global juga mengeluarkan catatan yang mengatakan AS sedang dalam proses memasuki resesi. Pembatasan interaksi antar orang ke orang di Eropa dan Amerika Serikat menyebabkan anjloknya permintaan yang membuat aktivitas ekonomi terjun bebas.

Baca Juga: Mengaku Senang Mencari Perhatian Orang Lain Sejak Kecil, Marion Jola: Gue Emang Centil Banget dari Kecil

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp 15.085 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 15.085 per dolar AS hingga Rp 15.224 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 15.223 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 15.083 per dolar AS.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat