kievskiy.org

IHSG dan Rupiah Babak Belur, Nilai Tukar jadi Paling Lemah Sejak 1998

ILUSTRASI penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar
ILUSTRASI penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan merosot tajam pada perdagangan Kamis 19 Maret 2020. Pelemahan tersebut diperkirakan masih akan terus berlanjut selama penyebaran Covid-19 belum tertangani dengan baik.

Melansir data Bloomberg, Pergerakan nilai tukar Rupiah ditutup melemah tajam 690 poin atau 4,53 persen di level Rp 15.913 per Dolar As. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS tersebut merupakan yang paling lemah sejak 1998.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan ditutup anjlok 5,2 % ke level 4.105,4. Level ini merupakan yag terendah sejak September 2015 yang mencapai 4.168. Perdagangan IHSG bahkan sempat dibekukan (trading halt) selama 30 menit karena langsung turun 5,01 % pada pukul 9.39.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Penutupan dan Penyemprotan Jalan di DKI Jakarta, Simak Faktanya

Ekonom Bank Permata Josua Perdede mengatakan Rupiah bersama seluruh mata uang negara berkembang melemah terhadap Dollar AS pada perdagangan hari ini. Hal itu menyusul kembali terkoreksinya pasar saham AS.

“Pelemahan indeks terjadi seiring dengan kekhawatiran akan penyebaran Covid-19 yang sudah lebih dari 200.000 kasus di seluruh dunia. Kondisi ini berakibat pada melemahnya ekonomi global,” ujarnya saat dihubungi melalui telefon, Kamis 19 Maret 2020.

Josua mengatakan, pasar keuangan regional cenderung terkoreksi karena investor global mengurangi modalnya dari negara berkembang dan masuk ke investasi yang dianggap safe heaven, termasuk di antaranya Dolar AS.

Baca Juga: RSUP Hasan Sadikin Bandung Konfirmasi 1 Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia

“Potensi perlambatan ekonomi yang cukup signifikan ini diikuti kemungkinan terjadinya resesi global. Hal ini mendorong investor untuk memegang cash dollar AS,” kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat