kievskiy.org

Bukan Lagi Takut Virus Corona, tapi Bagaimana Kami Hidup Esok?

ILUSTRASI work from home, bekerja di rumah, di rumah aja, stay at home.
ILUSTRASI work from home, bekerja di rumah, di rumah aja, stay at home. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Bukan lagi corona yang saya takutkan saat ini. Tapi bagaimana, kami hidup besok.

Sepenggal kalimat itu menutup perbincangan dengan Sulis (33), mbok jamu langganan saya setiap pagi. Saban hari, sekira pukul 07.15 WIB teriakan khas miliknya “mbak, jamu” tak pernah absen menyambangi kediaman saya.

Termasuk saat pemerintah menghimbau work from home (WFH) sejak dua pekan terakhir.

Perempuan asal Wonogiri ini mengaku ia pun sebetulnya khawatir dengan virus corona. Jika boleh memilih, ia tentu ingin berada di rumah ketimbang berkeliling menjajakan jamu buatannya.

Setiap hari sejak pukul 06.00-10.00 WIB ia biasa berkeliling dari gang ke gang untuk menjual jamu hasil racikannya. Ia menyadari betul dengan berada diluar dan bertemu beragam orang membuatnya berisiko untuk terpapar virus corona.

Baca Juga: DPR RI Bersepakat Pilkada 2020 Bisa Diundur, Karena Virus Corona

Namun apa daya, penghasilannya sebagai mbok jamu merupakan sumber utama penghidupannya. Jika ia tak keluar rumah menjajakan jamu maka ia akan kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp 50.000-100.000 per hari.

Jumlah yang sangat disyukurinya itu digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari.

“Memang sejak corona ini, jadi banyak yang minum jamu. Tapi, ya saya juga takut bagaimana kalau kena. Tapi mau bagaimana lagi, lebih takut lagi hidup besok gimana,” katanya, Senin 30 Maret 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat