kievskiy.org

Ogah Turuti Kemauan Trump, Arab Saudi Terus Tingkatkan Produksi Minyak saat Wabah COVID-19

ILUSTRASI kilang minyak.*
ILUSTRASI kilang minyak.* /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Arab Saudi tampaknya tidak akan mengikuti apa yang dimau oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menghentikan perang harga minyak dengan Rusia.

Menolak keinginan Trump, Arab Saudi justru mendorong pasokan minyak mentah lebih banyak.

Sebelumnya Trump mengatakan pada Selasa 31 Maret bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Vladimir Putin dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam upaya mencegah perang antara dua negara eksportir minyak terbesar di dunia tersebut.

Baca Juga: Dampak COVID-19, Polri Perpanjang Masa Pembayaran Pajak Kendaraan hingga Bulan Mei

Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Bloomberg, Rusia telah memberikan beberapa suara damai, namun Arab Saudi tidak menunjukan respon yang positif dan malah membangkang.

Kerajaan Arab Saudi telah mulai meningkatkan pasokan lebih dari 12 juta barel per hari dan hal tersebut merupakan jumlah yang sangat banyak.

Perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Saudi Aramco menunjukan kekuatannya dengan memuat rekor 15 tanker dengan 18,8 juta barel minyak dalam satu hari pada awal pekan ini menurut tweet dari perusahaan tersebut.

Baca Juga: Rapid Test Virus Corona Bertahap, 300 Warga Bandung Mulai Dites di Stadion GBLA

Sejauh ini, Ibu Kota Saudi, Riyadh telah bersikeras akan mundur dari keputusan untuk membanjiri pasar global jika semua produsen terkemuka di dunia termasuk Amerika Serikat setuju untuk memangkas produksi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat