kievskiy.org

Imbas Pandemi Covid-19, Peternak Ayam Mandiri Terancam Habis

FOTO ilustrasi peternakan ayam. *
FOTO ilustrasi peternakan ayam. * /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Tekanan yang dihadapi peternak ayam skala rakyat semakin berat. Selain dikarenakan imbas dari pandemi Covid-19, tekanan yang dihadapi para peternak juga berasal dari banyaknya pembangunan kandang baru berkapasitas besar dan masuknya ayam dari wilayah Jawa Tengah.

Miftah, salah seorang peternak di Kuningan mengatakan, mengatakan harga ayam hidup telah anjlok sejak beberapa bulan terakhir. Kondisi tersebut kian parah dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat serapan pasar turun hampir 35%.

"Orang malas ke pasar, jam buka pasar dibatasi, akibatnya ayam numpuk dimana-mana, karena ayam susah dijual. Kondisi ini sangat memukul perekonomian peternak karena hutang makin banyak," katanya belum lama ini. 

Baca Juga: Pelatih Persib Bebaskan Pemain Berimprovisasi Latihan di Pekan Ketiga

Bahkan untuk wilayah Priangan Timur, Miftah mengatakan, kondisinya  memprihatinkan karena harga ayam hidup yang sangat rendah. Penawaran harga dari broker sampai Rp 5.000 per kilogram hidup. Padahal, jika mengacu pada Permendag No 7 tahun 2020 harga pembelian ayam hidup di peternak minimal Rp 19.000 per kilogram.

Kondisi tersebut, diungkapkan Miftah, terjadi karena banyaknya pembangunan kandang baru dengan kapasitas besar. Hal ini mengakibatkan penambahan supply ayam tidak sebanding dengan kebutuhan atau serapan pasar. Selain itu adanya kiriman ayam dari Jateng dengan harga yang sangat murah membuat suplai berlebih. 

"Bayangkan oleh bandar ditawar Rp 5000 per kilogram hidup, tapi dengan jualan langsung harga bisa Rp 10.000 perkilogram.  Yang bisa dilakukan peternak untuk sekedar mempertahankan kebutuhan hidup bisa dengan cara keliling kampung mengecer jualan ayam ekoran," katanya.

Baca Juga: Baznas Bagikan Paket Sembako dan Penyemprotan Disinfektan di 3 Kecamatan Kab. Bandung

Melihat kondisi tersebut, ia berharap pemerintah, dalam hal ini Direktorat Peternakan dan Kesehatan ( PKH ) serta direktorat perdagangan, mencari solusi, jalan keluar, dan aksi nyata.

"Situasi riil yang  tengah berlangsung saat ini harus dipikirkan pemerintah. Alasannya, jika tidak cepat diatasi maka ancaman peternak gulung tikar sudah di depan mata. Artinya pengangguran makin bertambah, dan rawan sosial karena perut lapar," katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat