kievskiy.org

Permintaan Beras Meningkat Sampai 3 Kali Lipat dari Biasanya

ANDRI (32) mengemas beras di kiosnya, di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (16/5/2020). Menurutnya harga beras hingga saat ini belum berubah secara signifikan, menakkan masih berkisar antara Rp 500 - Rp 600 perkilogramnya.
ANDRI (32) mengemas beras di kiosnya, di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (16/5/2020). Menurutnya harga beras hingga saat ini belum berubah secara signifikan, menakkan masih berkisar antara Rp 500 - Rp 600 perkilogramnya. /ADE BAYU INDRA/"PR"


PIKIRAN RAKYAT - Permintaan beras meningkat tiga kali lipat dipengaruhi oleh besarnya permintaan bulan Ramadhan, kegiatan bekerja dari rumah dan penyaluran bantuan sosial oleh pemerintah pusat atau daerah. Meskipun demikian, Kementerian Perdagangan menjamin stok beras mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bulan puasa Ramadhan dan Lebaran 2020.

“Kementerian Perdagangan menjamin stok beras aman selama bulan puasa Ramadhan dan menjelang Lebaran 2020. Pemerintah akan bekerja keras menjaga stok beras dapat tercukupi dengan harga stabil agar masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan khidmat,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto dalam keterangan tertulis, Sabtu 25 April 2020.

Berdasarkan laporan Perum Bulog dan Kementerian Pertanian, Suhanto mengatakan, pemerintah memiliki stok nasional beras sebesar 3,3 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari stok di Perum Bulog sebesar 1,39 juta ton, stok di penggilingan sebesar 1,2 juta ton, stok di pedagang sebesar 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 30.620 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton.

Baca Juga: Operator Liga Bukanlah Badan Publik

Sedangkan berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian pada Maret–Agustus 2020, potensi produksi beras dalam kondisi normal sekitar 19,8 juta ton. Suhanto menjelaskan, saat ini terdapat potensi penurunan produksi sekitar 10 persen. Sehingga produksi Maret–Agustus 2020 diasumsikan menjadi sekitar 17.852.267 ton dan ketersediaan beras menjadi 21.366.003 ton.

“Dengan kebutuhan 15.099.845 ton, maka masih terdapat surplus 6.266.158 ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan November
2020,” tuturnya.

Selain itu, sebagian besar sentra produksi telah memasuki panen raya dan diperkirakan akan selesai pada Mei 2010. Harga gabah kering panen di petani juga cenderung naik dengan rata-rata saat ini berkisar Rp4.800–4.900/kg.

Saat ini, Suhanto mengatakan, stok beras di gudang penggilingan Perpadi juga menurun signifikan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini karena sudah dipasok ke pasar yang permintaannya mencapai tiga kali lipat dari kondisi normal masa sulit COVID-19 dan puasa Ramadan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 26 April 2020, Salah Satunya Gemini yang Dihubungi Kembali oleh Mantan

Dia mengakui, pembelian beras oleh masyarakat meningkat dibandingkan biasanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat