kievskiy.org

Beras Paceklik dan Uang Simpanan Dibagikan ke Ribuan Nelayan

Terdampak Pandemi Covid-19, nelayan sedang mengambil beras paceklik dan simpanan anggota di kantor KUD Minasari yang berada di kawasan pantai timur Pangandaran, Senin, 20 April 2020.*
Terdampak Pandemi Covid-19, nelayan sedang mengambil beras paceklik dan simpanan anggota di kantor KUD Minasari yang berada di kawasan pantai timur Pangandaran, Senin, 20 April 2020.* / AGUS KUSNADI/KP

PIKIRAN RAKYAT - Selain membagikan beras paceklik, KUD Minasari Pangandaran juga mengembalikan uang simpanan dari tahun sebelumnya kepada nelayan.

Menurut Bendahara KUD Minasari Pangandaran Sarlan, pengembalian uang simpanan dan pembagian beras paceklik ini untuk menindaklanjuti hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT).

"Simpanan dari tahun lalu sebesar Rp 500 juta kita bagikan ke nelayan, termasuk beras paceklik untuk satu nelayan," ujar Sarlan, Senin, 20 April 2020.

 Baca Juga: Di Perkampungan Terpencil, Perajin Perahu Tepi Waduk Cirata Bertahan

Selain itu kata Sarlan, pengembalian uang simpanan nelayan asal Kab Cilacap Jawa Tengah.

"Karena sama-sama kena dampak pandemi Covid-19, Bupati Pangandaran (Jeje Wiradinata) yang juga sebagai Ketua KUD Minasari menganjurkan untuk diserahkan saja uang simpanannya ke nelayan Cilacap sebesar 1 miliar," ungkap Sarlan.

Sarlan merinci, untuk pembagian beras paceklik yang saat dilakukan oleh KUD Minasari, bantuan beras paceklik untuk nelayan sebanyak 30 kilogram, untuk calon nelayan 20 kilogram sedangkan untuk panti jompo sebanyak 15 kilogram.

 Baca Juga: Penerapan PSBB di Bandung Raya Bisa Belajar dari Bodetabek

"Jadi dalam satu minggu ini kita bagikan beras paceklik dan uang simpanan anggota sekitar seribu nelayan lebih," ujarnya.

Sarlan menceritakan, bahwa KUD Minasari Pangandaran berdiri pada tahun 1962 dan ditetapkan oleh Kementerian Koperasi pada tahun 1972.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat