kievskiy.org

Di Tengah Covid-19, bank bjb Bukukan Laba Bersih Triwulan I/2020 Sebesar Rp 418 Miliar

INOVASI dan pengembangan berbagai produk serta jasa layanan menjadi kunci kemajuan bank bjb.*
INOVASI dan pengembangan berbagai produk serta jasa layanan menjadi kunci kemajuan bank bjb.* /Ai Rika Rahmawati/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 memicu perlambatan ekonomi global, tak terkecuali sektor perbankan. Dalam kondisi ini perbankan dituntut untuk terus berinovasi guna mempertahankan kinerja positif dan menjaga keberlangsungan usaha yang konsisten.

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengatakan, inovasi dan pengembangan berbagai produk serta jasa layanan menjadi kunci PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (bank bjb) membukukan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19.

Pihaknya juga memadukannya dengan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. "Inovasi dan peningkatan kualitas layanan menjadi senjata ampuh untuk menghadapi berbagai situasi, termasuk pandemi Covid-19," ujarnya, melalui siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Selasa, 28 April 2020.

Baca Juga: Kurangi Kunjungan ke RS, Masyarakat Diminta Manfaatkan Telemedicine

Inovasi, menurut dia, juga harus terus dilakukan guna memberikan pengalaman transaksi yang lebih nyaman, praktis sekaligus efisien. Dengan demikian, perbankan bisa mempertahankan kinerja positif, walaupun  berada di tengah gempuran perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

Berdasarkan Analyst Meeting bank bjb Triwulan I/2020, perbankan yang berkantor pusat di Jln. Naripan, Bandung itu berhasil mencatatkan kinerja positif, kendati berada di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut dibuktikan dengan raihan laba bersih triwulan I/2020 sebesar Rp 418 miliar. Capaian positif tersebut diikuti penambahan nilai aset yang tercatat sebesar Rp123 triliun atau tumbuh sebesar 4,5% year on year (yoy).

Baca Juga: Kebutuhan APD Masih Tinggi, Unjani Salurkan Bantuan ke Puluhan Tempat

Sektor kredit juga tumbuh 9,1% yoy menjadi Rp82,7 triliun. Pertumbuhan total kredit ini berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada di kisaran 6,09% (per Januari 2020). 

Menurut Yuddy, pertumbuhan kredit tersebut berhasil dicapai akibat kualitas kredit yang diberikan dapat dijaga. Angka kredit macet dan bermasalah (Non Performing Loan) juga berhasil ditekan pada kisaran 1,65% yang juga di bawah rata-rata industri perbankan nasional yang tercatata 2,56% (per Januari 2020). 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat