kievskiy.org

Bulog Gelontorkan 22.000 Ton Gula Pasir Impor dari India, Budi Waseso: Baru Sebagian

ILUSTRASI pengemasan gula pasir di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Lebak, Banten, Jumat, 10 April 2020.*
ILUSTRASI pengemasan gula pasir di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Lebak, Banten, Jumat, 10 April 2020.* /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Perum Bulog segera menggelontorkan gula kristal putih (GKP) atau gula pasir impor dari India.

Sebanyak 22.000 ton gula pasir yang akan didistribusi, untuk menjamin ketersediaan bahan makanan jelang Lebaran.

Menurut Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, gula yang akan digelontorkan akhir pekan ini, baru sebagian saja.

Baca Juga: MUI Keluarkan Ketentuan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Rumah

Sebab, seperti dilaporkan Antara, Buwas menjelaskan impor gula tersebut baru sebagian dari izin impor yang diberikan kepada Bulog dari total 50.000 ton.

"Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengisi kebutuhan gula di pasar rakyat pada bulan Ramadhan dan Lebaran, sehingga tidak ada kekhawatiran di masyarakat," kata Budi Waseso atau akrab disapa Buwas di Jakarta, Kamis.

Impor gula ini kata dia, merupakan penugasan dari hasil rakortas Kemenko Perekonomian untuk menstabilisasi harga gula pasir.

Baca Juga: Media Asing Sejajarkan Film-film Superhero Indonesia dengan Marvel

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga Kamis ini, sudah mencapai Rp 17.500 per kilogram.

Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp 12.500 per kg.

Oleh karena itu, diperlukan intervensi dari pemerintah melalui impor gula. Dengan stok yang dikuasai, Perum BULOG optimistis dapat menekan harga gula kembali ke harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kg.

Baca Juga: Ternyata Mercedes-Benz Sudah Kembangkan Mobil Listrik Sejak 30 Tahun Lalu, Ini Buktinya

Stok pangan lainnya, yakni beras yang dikelola di seluruh wilayah kerja Perum Bulog hingga kini mencapai 1,4 juta ton.

BUMN Pangan ini juga terus melakukan pengadaan dalam negeri berupa gabah dan beras dari petani yang saat ini sedang panen raya. Hingga pertengahan Mei, realisasi serapan beras petani sudah mencapai 290.000 ton.

"Kami optimis bahwa 'core' bisnis kita tidak terganggu selama masa pandemi COVID-19 ini, dan kami selalu siap untuk mengemban tugas dari negara untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat serta penyerapan gabah beras dalam negeri selama panen raya," kata Buwas.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat