kievskiy.org

Akibat Covid-19, Arus Peti Kemas di Pelabuhan Turun 4,8 Persen

Pekerja dengan alat berat memindahkan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2019 mengalami defisit sebesar 3,2 miliar dolar Amerika Serikat atau lebih kecil bahkan hampir sepertiga dari defisit yang terjadi pada 2018 yaitu 8,6 miliar dolar Amerika Serikat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Pekerja dengan alat berat memindahkan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2019 mengalami defisit sebesar 3,2 miliar dolar Amerika Serikat atau lebih kecil bahkan hampir sepertiga dari defisit yang terjadi pada 2018 yaitu 8,6 miliar dolar Amerika Serikat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc. /SIGID KURNIAWAN ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo II/IPC Arif Suhartono mengungkapkan, terpaan angin di masa pandemi Covid-19 bagi bisnis perdagangan melalui pelabuhan belum terlalu besar.

Arus peti kemas di pelabuhan yang dikelola BUMN tersebut mengalami penurunan sebesar 4,8 persen.

"Arus peti kemas turun 4,8 persen atau 2,37 juta TEUs sampai dengan April 2020 sedangkan tahun lalu pada periode sama mencapai 2,49 juta TEUs,” kata Arif dalam diskusi virtual bersama Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) di Jalarta, Rabu 20 Mei 2020.

Sedangkan, untuk arus nonpeti kemas turun menjadi 18,33 juta TEUs hingga April 2020 atau turun 8,4 persen dari periode sama tahun lalu yakni 20,02 juta TEUs.

Baca Juga: Pertama Kali Sejak 40 Tahun, Emisi Karbon di India Turun Akibat Lockdown Wabah Corona

"Dari 16 pelabuhan kelolaan Pelindo II, penurunan semuanya tidaklah terlalu besar," katanya.

Untuk arus kapal, lanjut Arif, juga mengalami penurunan, yakni sebesar 9,32 persen menjadi 62,06 juta GT hingga April 2020 atau turun dari 68,44 juta GT pada periode sama tahun sebelumnya.

"Sedangkan trafik penurunan jumlah penumpang tercatat signifikan, yakni 30,2 persen,” ungkapnya.

Dari tahun lalu di periode sama sebesar 273.400, menjadi 190.900 penumpang hingga April 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat