kievskiy.org

Menko Airlangga Tegaskan G20 Harus Solid Jaga Stabilitas Ekonomi Dunia: Bukan Jadi G19

Menko Airlangga G20 harus solid dalam rangkaian agenda kunjungan kerja ke Davos, Swiss pada Senin, 23 Mei 2022.
Menko Airlangga G20 harus solid dalam rangkaian agenda kunjungan kerja ke Davos, Swiss pada Senin, 23 Mei 2022. /dok. Ekon.go.id


PIKIRAN RAKYAT - World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 akhirnya kembali digelar setelah sempat vakum pada tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Dalam forum ekonomi internasional tersebut, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk kembali terlibat melalui Indonesia Pavilion dan Indonesia Night.

Indonesia Pavilion adalah sebuah wadah untuk berdiskusi, mengadakan seminar, dan menjalin koneksi dengan entitas dari negara lain. Sedangkan Indonesian Night bertujuan untuk mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia ke dunia. Sebelumnya Indonesia juga pernah membuka Indonesia Pavilion di WEFAM 2018, 2019, dan 2020.

Dalam rangkaian agenda kunjungan kerja ke Davos, Swiss pada Senin, 23 Mei 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, berkesempatan hadir dan menyampaikan sambutan di Paviliun Indonesia pada perhelatan WEFAM 2022.

Menko Airlangga merefleksikan pengalaman dunia dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada dua tahun terakhir.

“Dua tahun terakhir semua negara berada dalam keadaan sulit akibat pandemi Covid-19. Kabar baiknya, Indonesia menunjukkan ketahanannya dan mulai menunjukkan proses recovery dimana perekonomian Indonesia pada Triwulan I tahun ini mencatat pertumbuhan sebesar 5,1 persen yoy,” kata Menko Airlangga dalam sambutannya.

Baca Juga: Gagal Dapatkan Kylian Mbappe, Real Madrid Bidik Raheem Sterling

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga berbicara mengenai isu global terutama permasalahan geopolitik yang memberikan tantangan tersendiri bagi Presidensi G20 Indonesia.

Menko Airlangga juga menekankan agar dunia tidak menutup mata pada permasalahan-permasalahan global lainnya yang terjadi secara simultan dengan konflik Rusia-Ukraina seperti agenda perubahan iklim dan vaksinasi yang belum merata di seluruh dunia.

“Perang di Ukraina mempertanyakan eksistensi G20. Ada juga perdebatan sengit tentang siapa yang harus atau tidak boleh diundang. Sebagai Presidensi G20, kepentingan Indonesia adalah menjaga keutuhan G20. G20 harus dipertahankan sebagai G20 – bukan menjadi G19, atau G13,” kata Menko Airlangga.

Airlangga juga menekankan pentingnya peran dan kerja sama semua anggota G20 dalam menjaga stabilitas dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat