kievskiy.org

Harga Cabai dan Bawang Mahal, Petani Tak Menikmatinya: Untuk Bayar Modal...

Mahalnya harga cabai rawit dan bawang merah tidak banyak dinikmati petani karena harga di tingkat petani jauh lebih murah.
Mahalnya harga cabai rawit dan bawang merah tidak banyak dinikmati petani karena harga di tingkat petani jauh lebih murah. /Antara/Teguh Prihatna

PIKIRAN RAKYAT - Mahalnya harga cabai rawit dan bawang merah tidak banyak dinikmati petani karena harga di tingkat petani jauh lebih murah.

Bahkan, pembelian oleh tengkulak jarang dibayar secara kontan, tetapi baru dibayar beberapa hari kemudian

Harga bawang merah di pasar tradisional Majalengka saat ini mencapai Rp80.000 per kilogram, cabai rawit Rp70.000 per kilogram, dan cabai merah masih tetap mahal mencapai Rp100.000 per kilogram, sama dengan cengek domba.

Sejumlah petani bawang merah di Desa Nunuk, Kecamatan Maja menyebutkan, harga bawang merah basah di tingkat petani saat ini hanya Rp 14.000 per kilogram.

Baca Juga: Klarifikasi Kakek Pengemis di Indramayu yang Hobi Pukul Kaca Mobil: Saya Malu Kalau Nggak Ngasih!

Harga itu belum termasuk ongkos angkut dari kebun hingga ke gudang milik bandar yang jaraknya kurang lebih 9 km. Karena barang diantar langsung ke gudang milik tengkulak.

“Kalau diperhitungkan dengan ongkos angkut harga yang diterima petani diperkirakan hanya Rp12.500 per kilogram. Harus dikurangi ongkos angkut dari kebun ke jalan dan ongkos angkut kendaraan hingga ke gudang,” kata Wisma, Minggu 7 Agustus 2022.

Dia baru memanen 3 ton bawang dan mengirimkannya kepada bandar. Sesampainya di bandar, uang tidak diterima langsung, tetapi harus menunggu seminggu.

Itu pun terkadang harga belum ditentukan pihak bandar. Bandar baru menentukan harga saat pembayaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat