kievskiy.org

Terus Naik dan Kian Terancam, UMKM Terdampak Covid-19 di Indonesia Capai 70 Persen

PENGUNJUNG melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB.*/ANTARA
PENGUNJUNG melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19 di Indonesia terus menanjak. Secara nasional, saat ini jumlah UMKM terdampak diprediksi mencapai 70%.

Demikian diungkapkan Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Prof. Rully Indrawan, pada Webminar UMKM Jawa Barat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Rabu 24 Juni 2020. Menurut dia, banyak UMKM yang tidak akan bertahan jika pandemi terus berlanjut.

"Pandemi Covid-19 memberikan tekanan dari segala arah, baik supply maupun demand. Sekitar 70% UMKM terkena dampak luar biasa. Jumlah permintaan turun, pasar mengecil, sehingga bisnis sulit untuk dijalankan," tuturnya.

Baca Juga: Tulis Wasiat sebelum Bunuh Diri, Kakek di Banyuwangi Minta Sahabat Ganti Sewa Sawah Miliknya

Berbeda dengan krisis 1998 dan 2008, menurut Rully, krisis akibat Covid-19 lebih kompleks. Berdasarkan 40 hasil survei yang dilakukan di seluruh dunia pada 10 Februari-13 Mei 2020, lebih dari 50% UMKM tidak bisa bertahan jika pandemi terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.

Hasil survei-survei tersebut menunjukan, lebih dari 50% UMKM menghadapi penurunan pendapatan secara tajam. Lebih dari 30% responden tidak akan bertahan jika tidak mendapat dukungan dalam satu bulan ke depan dan lebih dari 50% responden tidak akan bertahan dalam tiga bulan ke depan.

"Indikasinya, penurunan penjualan, pengurangan tenaga kerja, dan berkurangnya cadangan kas," ujar Rully.

Baca Juga: Pertama Kali Sejak Wabah Virus Corona, Wisata Konvensional di Zona Hijau dan Kuning Dibuka

Kendati demikian, ia mengaku optimistis, UMKM Indonesia biaa bertahan dan kembali menjadi pilar perekonomian, seperti pada krisis-krisis sebelumnya. Pasalnya, menurut dia, sebagian besar UMKM Indonesia menggunakan bahan baku dan sumber daya lokal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat