kievskiy.org

Melihat Pergerakan Laba di BEI dan Pertanian, Airlangga Optimistis Indonesia Jauhi Zona Resesi

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan PEN.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan PEN. /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah terus mempercepat realisasi anggaran di kementerian/lembaga (K/L) dan juga pencairan belanja untuk penanganan COVID-19.

Akselerasi  pemulihan ekonomi nasional (PEN) agar pada kuartal III 2020 ekonomi Indonesia, dapat kembali ke level positif, dan tidak memasuki zona resesi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers daring di Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020 mengatakan, dirinya juga sudah meminta kepada kementerian/lembaga untuk mengalihkan pagu anggaran yang tidak terserap, ke pagu belanja yang mendukung peningkatan produktivitas masyarakat.

Baca Juga: Lewat Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier, Lahan Seluas 44 Hektare di Gianyar Peroleh Pengairan

“Agar perekonomian kita kembali positif, anggaran ini terus didorong, dan kepada kementerian, anggaran yang tidak terserap dialihkan ke program-program yang mendukung produktivitas,” ujar dia, seperti Pikiran-rakyat.com kutip dari Antara.

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan PEN, menjelaskan beberapa program yang akan terus diakselerasi dalam waktu dekat.

Antara lain bantuan langsung tunai, seperti bantuan presiden (Banpres) produktif kepada pelaku UMKM, serta bantuan subsidi gaji kepada pegawai bergaji di bawah Rp5 juta.

Baca Juga: Terkait Isu Oknum Dishub Selundupkan Sabu di Batam, Kadis Perhubungan Bali Angkat Bicara

Menurut dia, saat ini kondisi ekonomi domestik sudah memasuki tahap pemulihan. Dia mencontohkan sebanyak 36 persen perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan keuntungan yang lebih baik dibanding periode sama pada tahun lalu.

“Jadi artinya beberapa sektor seperti keuangan, komunikasi, informasi, pertanian, perkebunan, masih dalam positif. Apalagi didukung harga komuditas yang membaik, nikel maupun kelapa sawit. Kita berharap ekspor kelapa sawit tidak terlalu berbeda dari tahun lalu. Ini yang membangkitkan optimisme kita bisa melewati krisis dan pemulihan COVID-19 secara beriringan,” jelas Airlangga.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat