kievskiy.org

Defisit APBN Januari hingga Juli 2020 Mencapai 2,01 Persen, Berikut Penjelasan Menkeu Sri Mulyani

Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia. /Dok. Instagram @smindrawati /Dok. Instagram @smindrawati

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia terus berjuang untuk bangkit dan memulihkan kembali kondisi perekonomian. Berbagai cara dilakukan guna menggairahkan kembali ekonomi masyarakat. 

Dari mulai pemberian santunan dan bantuan pun diberikan tujuannya guna meningkatkan daya beli masyarakat sehingga diharapkan ada pertumbuhan ekonomi positif di kwartal berikutnya di tengah Covid-19, sehingga Indonesia teselamatkan dari resesi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 dari Januari hingga Juli 2020 telah mencapai Rp330,2 triliun atau 2,01 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Jangan Ngaku Bikers Kalau Tidak Tahu 4 Isyarat ini Saat Touring

Sri Mulyani menyatakan defisit tersebut merupakan 31,8 persen terhadap pagu APBN dalam Perpres 72/2020 yang sebesar Rp1.039,2 triliun triliun atau 6,34 persen terhadap PDB.

"(Defisit, red) ini menggambarkan penerimaan mengalami tekanan sedangkan belanja naik akibat Covid-19," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.

Sementara itu, ia mengatakan realisasi pendapatan negara hingga Juli tahun ini mencapai Rp922,2 triliun yaitu 54,3 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp1.699,9 triliun.

Baca Juga: Kecelakaan di Kawasan Nagreg, Truk Angkut 5.000 Dus Susu Oleng hingga Terguling Melintang

Pendapatan tersebut turun 12,4 persen (yoy) dibandingkan periode sama 2019 yaitu sebesar Rp1.052,4 triliun yang tumbuh 5,8 persen dari Juli 2018.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat