kievskiy.org

Resesi di Depan Mata, Jawa Tengah Kucurkan Stimulus UMKM, Ganjar: Kita Siapkan agar Bangkit

Sejumlah pegawai mengupas singkong yang merupakan bahan baku mocav, di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Sejumlah pegawai mengupas singkong yang merupakan bahan baku mocav, di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. /Pikiran-rakyat.com/Eviyanti

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong perkembangan  sektor  pariwisata, transportasi, dan perhotelan, untuk menghindari Jawa Tengah dari ancaman resesi ekonomi, di tengah masa pandemi Covid-19.

"Tiga sektor tersebut yang harus didorong karena dari sektor pariwisata, transportasi dan perhotelan itu nanti akan membangkitkan bisnis-bisnis terkait," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo  Senin, 31 Agustus 2020.

Hal tersebut dikatakan Ganjar terkait dengan ancaman resesi  di depan mata, tidak terkecuali Jawa Tengah akan ikut terimbas.

Baca Juga: Geram pada Lutfi Agizal karena Permasalahkan Kata Anjay, Nikita Mirzani: Mending Akunnya Direport

Dalam hal ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menyiapkan langkah untuk mendorong bangkitnya ekonomi. Diakui  proses ekonomi sekarang ini memang sedang goncang.

 Peran pemangku kepentingan, khususnya usaha kecil mikro, saat ini menjadi penting untuk membangkitkan ekonomi. Seperti memberikan stimulus untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta mendorong masyarakat untuk membeli produk kawan dan dalam negeri.

Ganjar menjelaskan, di Jawa Tengah sendiri sudah dilakukan pemetaan terkait sektor-sektor yang perlu mendapat dorongan dan pertolongan.

Baca Juga: 9 Fakta Tewasnya Adik Ipar Edo Kondologit: Dugaan Luka Tembak hingga Diklaim Dianiaya Teman Satu Sel

Dalam hal ini Ganjar juga melibatkan para ahli dan pemangku kepentingan untuk menghitung bersama sektor tersebut.

Berdasarkan urutan, sektor tertinggi adalah  Sektor  pariwisata, transportasi, dan perhotelan.

"Kita siapkan agar bisa bangkit. Maka pemerintah sebagai stimulator dan dinamisator dalam beberapa hal bisa menjadi offtaker karena regulasi memungkinkan," katanya menanggapi pernyataan Mahfud MD mengenai Indonesia yang hampir dipastikan masuk resesi bulan depan.

Baca Juga: Geser Lady Gaga, EXO hingga BLACKPINK, BTS Bawa Pulang 4 Piala di Acara MTV VMA 2020

Di tengah kondisi seperti ini, lanjut Ganjar, memetakan kebutuhan dalam negeri menjadi sangat penting sehingga mendorong produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

"Kita dorong ke sana. Kalau sudah tahu kebutuhan dalam negeri bapak saja, yuk kita buat, kota produksi sendiri, kemudian kita jual dan kita penuhi kebutuhan dalam negeri sendiri," katanya.

Langkah lain yang disiapkan adalah dorongan untuk menciptakan dan menumbuhkan entrepreneur-entrepreneur baru. Langkah ini sekaligus untuk mengantisipasi kebutuhan pekerjaan dengan menciptakan pekerjaan.

Baca Juga: Honda Civic Hatchback RS Turbo Jadi Safety Car di Ajang IISOM 2020

Seperti memberikan stimulus untuk usaha mikro kecil dan menengah serta mendorong masyarakat untuk membeli produk kawan dan dalam negeri.
Selain itu bantuan sosial juga banyak dibutuhkan dalam menghadapi situasi seperti ini. Maka Ganjar tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk membeli produk kawan sendiri dan produk dalam negeri.

Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa Indonesia hampir dipastikan masuk resesi bulan depan. Resesi tersebut diakibatkan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi sampai minus atau di bawah 1.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak panik karena resesi bukanlah krisis ekonomi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat