kievskiy.org

Tarik Dana Rp15 Triliun dari BSI, dari Mana Sumber Harta Muhammadiyah? Ini Daftar Lengkapnya

Logo Muhammadiyah.
Logo Muhammadiyah. /Pikiran Rakyat/Irwan Suherman

PIKIRAN RAKYAT - Organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, Muhammadiyah menyita perhatian publik belakangan ini. Hal itu terjadi usai Muhammadiyah memutuskan untuk menarik dananya sebanyak Rp15 triliun dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dan mengalihkannya ke beberapa bank syariah lainnya. 

Secara keseluruhan, Muhammadiyah diperkirakan memiliki aset dengan nilai mencapai Rp400 triliun. Lantas, apa saja aset-aset yang dimiliki Muhammadiyah? 

Dikutip dari situs resmi Universitas Muhammadiyah Kotabumi per November 2023, berikut merupakan daftar aset Muhammadiyah berdasarkan data Sekretariat PP Muhammadiyah;

  1. Sekolah/madrasah: 5.345.
  2. Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA): 172 (83 Universitas, 53 Sekolah Tinggi, dan 36 bentuk lainnya). 
  3. Pesantren Muhammadiyah (PesantrenMu): 440.
  4. Rumah Sakit: 122 (ditambah dengan 20 Rumah Sakit dalam proses pembangunan). 
  5. Klinik: 231. 
  6. Aset Wakaf: 20.465 lokasi.
  7. Luas Tanah Muh: 214.742.677 meter persegi (data Simam 09/2023). 
  8. Jumlah Amal Usaha Muhammadiyah Sosial (AUMSos) (MCC/LKSA): 1.012.

Alasan Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Anwar Abbas menjelaskan bahwa pengalihan dana simpanan dan pembiayaan dari BSI dilakukan untuk meminimalkan persaingan. Menurutnya, hal itu mungkin saja terjadi di antara bank-bank syariah lainnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dana Muhammadiyah sudah terlalu terkonsentrasi di BSI. Sementara, porsinya di bank syariah lain masih sedikit, sehingga hal itu akan memicu risiko konsentrasi (concentration risk).

“Sehingga bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan. Bila hal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” katanya, dikutip dari Antara pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Anwar menekankan bahwa Muhammadiyah berkomitmen untuk mendukung perbankan syariah. Oleh karena itu, pihaknya bakal terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya.

“Untuk itu Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal tentang masalah keuangannya, termasuk dalam hal yang terkait dengan dunia perbankan terutama menyangkut tentang penempatan dana dan juga pembiayaan yang diterimanya,” ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat