kievskiy.org

Kasus Pelecehan Seksual, dr Tirta: Ketua KPI Harus Mundur atau Hilang Kepercayaan Publik dan Jadi Olok-olokan

Dokter Tirta saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier yang tayang di Chanel YouTube pada Minggu 5 September 2021.
Dokter Tirta saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier yang tayang di Chanel YouTube pada Minggu 5 September 2021. /Tangkapan layar chanel YouTube Deddy Corbuzier

PIKIRAN RAKYAT - Kasus pelecehan seksual di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjadi sorotan publik. Lembaga yang semestinya menjadi filter penyiaran termasuk pronografi, pegawainya malah jadi pelaku pelecehan seksual.

 

Seperti diketahui kasus pelecehan seksual di tubuh KPI ini terkuak usai pada Rabu 1 September 2021, seorang pria yang mengaku sebagai pegawai KPI Pusat mengalami perundungan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh rekan kerjanya, selama periode 2011-2020.

Pengakuan korban itu muncul ke publik melalui siaran tertulis yang diterima oleh sejumlah media nasional di Jakarta. Korban mengaku mengalami trauma dan stres akibat perundungan dan pelecehan seksual yang dialaminya tersebut.

Disebutkan Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, terduga pelecehan seksual ini melibatkan 8 orang pegawai. Dikutip dari Antara, kedelapan pegawai KPI tersebut kabarnya sudah dibebastugaskan.

Baca Juga: Tak Biasa, Korea Utara Pindahkan Dua Ilmuwan Vaksin Covid-19 Beserta Keluarganya ke Pyongyang

Dokter Tirta ikut angkat bicara tentang kasus yang tengah ramai jadi perbincangan tersebut. Mengejutkan dr Tirta justru meminta sang ketua KPI untuk mengambil langkah elegan dengan mengundurkan diri.

"Kasus pelecehan seksual tidak bisa dibela," kata dr. Tirta.

Ia menyatakan bahwa pelecehan seksual yang terjadi di instansi tempat bekerja apalagi lembaga yang salah satu tugasnya menyensor pornografi adalah masalah serius yang harus dibahas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat