PIKIRAN RAKYAY - Lembaga Survey Indonesia (LSI) mencatat program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka menjadi program yang dinilai positif oleh responden.
Namun demikian, masih terdapat sejumlah penerima yang belum merasakan manfaat program tersebut karena kendala mekanisme pencairan.
Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menyampaikan bahwa pihaknya mengunakan metode random sampling dan jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 267 responden. Wawancara juga dilakukan menggunakan telepon oleh pewawancara yang sudah terlatih.
Berdasarkan survei, secara umum program Merdeka Belajar adalah program yang populer di kalangan penerima KIP Kuliah Merdeka maupun pimpinan perguruan tinggi.
Baca Juga: Kim Hawt Masih Berseteru dengan Ibu Sambung Vanessa Angel dan Akui Tak Memihak: Gua tuh Netral
Mayoritas (83,1 persen) mengetahui program tersebut dan hampir semuanya (91 persen) menilai pelaksanaannya secara positif.
“Program KIP kuliah juga dinilai positif dan mendapatkan apresiasi yang tinggi, baik dari segi kemanfaatannya maupun prosesnya. Peningkatan besaran biaya hidup dinilai sudah memadai dan sudah memperhatikan dengan baik keadilan antarwilayah. Komponen terbesar biaya hidup menurut para responden adalah biaya tempat tinggal dan biaya makan,” ujar Djayadi Hanan, Jumat (31/12/2021).
Selain itu, biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang disediakan juga dinilai sudah memadai. Pengeluaran biaya pendidikan paling besar mencakup kuota internet, bahan kuliah, alat pembelajaran, dan biaya praktikum.