kievskiy.org

Pemodernan Sastra, 32 Film Animasi Bahasa Daerah Diproduksi

Penayangan film animasi bahasa daerah dalam acara Diseminasi Produk Pengembangan Sastra, yang digelar di Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat, 12 Mei 2023.
Penayangan film animasi bahasa daerah dalam acara Diseminasi Produk Pengembangan Sastra, yang digelar di Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat, 12 Mei 2023. /Pikiran Rakyat/Hendo Susilo Husodo

PIKIRAN RAKYAT - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melakukan perlindungan dan pelestarian bahasa daerah melalui pemodernan sastra. Di antaranya ialah melalui pembuatan film animasi bahasa daerah yang berbasis Bahasa Indonesia.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Aminudin Aziz mengatakan, pada tahun lalu Badan Bahasa memproduksi 32 film animasi bahasa daerah. Film-film animasi itu, kata dia, dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran tingkat SD hingga SMA.

"Bahkan, 32 produk film animasi kami yang tahun lalu kami produksi itu sudah lolos lembaga sensor film," kata Aminudin, saat membuka acara bertajuk Diseminasi Produk Pengembangan Sastra, yang digelar di Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat, 12 Mei 2023.

Menurut dia, 32 film animasi dari berbagai bahasa daerah itu pun kini tengah dalam proses pengujian di aplikasi mobile dengan layanan streaming. Selain itu, Badan Bahasa juga bekerja sama dengan PT KAI agar 32 film animasi bahasa daerah bisa diputar di kereta.

Baca Juga: Revitalisasi Bahasa Daerah Terkendala Penutur, Badan Bahasa: Kami Libatkan Semua Orang

Dalam program perlindungan bahasa dan sastra, lanjut dia, juga dilakukan revitalisasi bahasa daerah. Dari lima bahasa daerah di tiga provinsi pada 2021, pada tahun lalu 39 bahasa daerah di 13 provinsi direvitalisasi, dan pada tahun ini direncanakan terhadap 71 bahasa daerah di 22 provinsi.

Aminudin mengatakan, perlindungan bahasa dan sastra merupakan satu dari tiga program prioritas Badan Bahasa. Program prioritas lainnya yakni menyangkut literasi, di mana tiap tahun Badan Bahasa memutakhirkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut dia, tiap tahun ada sekitar 2.500 kosakata baru dan tidak kurang dari 4.000 istilah baru dari berbagai bidang ilmu yang dimutakhirkan di KBBI. Badan Bahasa Kemendikbudristek juga menyebarkan 15,3 juta buku bacaan ke sekolah-sekolah.

"Kami juga memiliki Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), ini adalah alat uji yang saya berani katakan tidak kalah dengan TOEFL atay IELTS. UKBI ini untuk mengetahui tingkat literasi siswa atau mahasiswa," kata Aminudin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat