PIKIRAN RAKYAT - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan batal mengeksekusi rumah Guruh Soekarnoputra yang seharusnya dilaksanakan hari ini, Kamis, 3 Agustus 2023. Hal tersebut karena situasi di sekitar rumah Guruh tidak kondusif.
Kuasa hukum Susy Angkawijaya, Jhon Redo mengatakan bahwa kliennya kecewa karena Guruh Soekarnoputra menolak menyerahkan rumah tersebut, padahal putusan pengadilan inkracht.
Susy Angkawijaya juga menyayangkan sikap Guruh Soekarnoputra yang telah melakukan upaya di luar hukum dengan mengerahkan massa untuk melindungi rumahnya dari eksekusi.
"Pak Guruh menggunakan upaya di luar hukum dengan memakai massa menjaga rumahnya, narasinya seolah yang akan dikosongkan rumah tersebut adalah rumah ibu Fatmawati, Bung Karno dan lain-lain," tutur Jhon Redo.
Menurut Jhon Redo, Guruh Soekarputra sudah tidak bisa lagi melakukan upaya melawan hukum, sebab rumah tersebut sudah sah milik Susy Angkawijaya.
Baca Juga: Band Kotak Minta Maaf Usai Dikritik karena Konser di RSUD Bangil Pasuruan
"Seandainya beliau masih ingin memiliki, beli lagi saja rumah tersebut dengan harga yang sudah disepakati, tapi kan sekarang yang dipakai upaya di luar hukum, mengerahkan massa," tutur Jhon Redo.
Susy Angkawijaya berharap Guruh Soekarnoputra bisa menyerahkan rumah tersebut secara sukarela dan damai, dia juga membuka pintu silaturahmi untuk Guruh Soekarnoputra jika ingin membeli lagi rumah tersebut.
"Kalau Pak Guruh berminat untuk membeli kembali rumah itu, nggak ada masalah, mungkin merasa rumah tersebut punya kenangan sendiri," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam kanal YouTube DH Entertainment News.