PIKIRAN RAKYAT - Nama Susy Angkawijaya menjadi sorotan setelah memenangkan sengketa melawan Guruh Soekarnoputra. Rencananya, rumah Guruh Soekarnoputra di Kebayoran Baru akan dieksekusi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Namun proses eksekusi rumah Guruh Soekarnoputra batal dilaksanakan karena situasi yang tidak kondusif. Pasalnya, banyak massa tidak dikenal menjaga rumah Guruh Soekarnoputra.
Diketahui, bahwa sosok perempuan yang berseteru dengan Guruh Soekarnoputra ini bukanlah orang sembarangan. Berdasarkan informasi dari Ristekdikti, Susy Angkawijaya merupakan lulusan Teknik Industri di Universitas Surabaya.
Susy Angkawijaya berprofesi dalam bidang keuangan dan investasi. Dia menjadi salah satu pemegang saham PT. Sinartama Gurita dengan besaran mencapai 6,3954 persen pada tahun 2018.
Dia juga tercatat sebagai pemegang saham di PT Panin Financial Tbk dengan nilai Rp39,5 miliar. Selain itu, Susy Angkawijaya juga merupakan pemilik saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) dengan persentase 4,96 persen.
Baca Juga: Banjir Kritikan, Band Kotak Minta Maaf Usai Konser di RSUD Bangil Jatim
Kronologi Sengketa Rumah Guruh Soekarnoputra
Masalah ini bermula ketika Guruh Soekarnoputra dan Susy Angkawijaya terlibat jual beli tanah dan bangunan pada tahun 2011 lalu. Proses ini sudah tertera di notaris.
"Kami, saya selaku kuasa pemohon eksekusi dari klien saya itu pemilih sah atas tanah dan bangunan pada tahun 2011 membeli sebidang tanah dan bangunan milik Pak Guru Soekarnoputra," kata Jhon Redo, kuasa hukum Susy Angkawijaya.
Pada tahun 2014, nama pemilik dalam sertifikat rumah tersebut sudah balik nama menjadi Susy Angkawijaya. Sebelumnya, sertifikat rumah itu atas nama Guruh Soekarnoputra.