kievskiy.org

D-dimer Bahaya bagi Pasien Covid-19, Pahami Ancamannya

Ilustrasi D-dimer.
Ilustrasi D-dimer. /Pixabay/Narupon Promvichai Pixabay/Narupon Promvichai

PIKIRAN RAKYAT – Belakangan ini istilah D-dimer tengah ramai diperbincangkan oleh khalayak, bahkan dihubungkan dengan Covid-19.

D-dimer adalah salah satu fragmen protein yang dikaitkan dengan penggumpalan atau pembekuan darah di dalam tubuh.

Seperti diketahui, pembekuan darah adalah proses penting yang mencegah seseorang kehilangan terlalu banyak darah saat mengalami luka.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, IIMS 2021 Digeser ke Bulan April

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Medical News Today, sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di Amerika Serikat (AS) menemukan lebih dari 97 persen pasien Covid-19 di rumah sakit telah meningkatkan kadar D-dimer mereka.

Para peneliti menemukan jika semakin parah Covid-19 di tubuh pasien, semakin meningkat juga level D-dimer mereka, terutama pada pasien yang memiliki sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

"Sebaliknya, tingkat D-dimer menurun ke tingkat kontrol pada penderita Covid-19 atau pasien non-ARDS," ujar salah satu peneliti dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas, dr. Hong-Long Ji.

Baca Juga: Soal Crazy Rich PIK yang Terima Vaksin Covid-19, DPRD Sebut Pemprov DKI Jakarta Tak Konsisten

Dr. Ji menjelaskan, penurunan tingkat D-dimer pada pasien Covid-91 yang memiliki gejala ringan pun membutuhkan waktu sekitar satu minggu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat