kievskiy.org

ASI Cegah 823.000 Kematian Anak, Ayah ASI Imbau Buat Istri Senang dan Kenyang

 Ilustrasi susu ASI.
Ilustrasi susu ASI. /Pexels.com/ Keira Burton Pexels.com/ Keira Burton

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan angka kematian anak dapat dicegah secara massif, dengan pemberian air susu ibu (ASI).

"Menyusui salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan  meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa. Menyusui secara optimal dapat mencegah lebih dari 823.000 kematian anak, dan 20.000 kematian Ibu setiap tahun," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Ia menyampaikannya dalam webinar Hari Puncak Pekan Menyusui Sedunia 2021 dengan tema Perlindungan Menyusui: Tanggung Jawab Bersama, Rabu, 25 Agustus 2021.

Dalam acara yang sama, Ayah ASI, komunitas pendukung pemberian ASI, mengimbau para suami mendukung istri yang menyusui.

Baca Juga: Sudah Tahu Ada Uang Logam Rp25.000 dan Rp500.000? BI Pamerkan Koleksi Khususnya

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, data global nutrition report pada 2018 menyebutkan, sebanyak 22,2 persen balita mengalami stunting, sekitar 7,5 persen balita kurus, dan 5,6 persen balita gemuk di seluruh dunia.

"Di Indonesia berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan angka balita stunting 30,8 persen, balita  kurus 10,2 persen, dan balita gemuk 8 persen. Gambaran data ini menunjukkan masalah gizi pada balita di Indonesia cukup tinggi," kata Budi. 

Menurut Budi Gunadi Sadikin, masalah kurang gizi pada anak diawali dengan penurunan berat badan. 

Baca Juga: Heboh Vaksin Booster Diberi ke Non-nakes, dr. Tirta: Gak Kaget, Jadi Rakyat Jelata Harus Terbiasa

Studi menunjukkan penurunan berat badan umumnya terjadi saat bayi berusia pada 3 sampai 4 bulan di mana dalam kondisi ibu bekerja, kembali bekerja, dan tidak optimal saat memberi ASI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat