kievskiy.org

Psikolog sebut Seseorang yang Menganggap 'Spirit Doll' Sebagai Anak Alami Gangguan Mental

Ilustrasi spirit doll.
Ilustrasi spirit doll. //Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto menanggapi fenomena spirit doll yang saat ini tengah menjadi sorotan publik.

Menurut Kasandra, menganggap spirit doll sebagai anak atau teman kemungkinan dapat menjadi tanda bahwa seseorang mengalami delusi.

"Jika seseorang memperlakukan spirit doll-nya sebagai anak atau teman sendiri, maka ada kemungkinan sang pemilik mempunyai gangguan mental atau delusi," kata Kasandra.

Pasalnya, bermain dengan spirit doll sebenarnya wajar-wajar saja jika pemilik sadar bahwa spirit doll hanyalah boneka dan bukan merupakan teman atau anaknya sendiri.

Baca Juga: Tes Psikologi: Keran Mana yang Bisa Alirkan Air Lebih Cepat? Pilihan Anda Ungkap Tingkat Kecerdasan Diri

"Sesekali mengajak bicara pada spirit doll masih wajar, namun yang terpenting adalah pemilik sadar bahwa spirit doll tersebut tidak dapat menggantikan sosok anak atau teman," ujar Kasandra.

Lalu, meyakini spirit doll mempunyai kekuatan dan bisa melakukan apapun di luar nalar manusia juga bisa menjadi pertanda seseorang memiliki gangguan mental.

Kasandra mengatakan penting untuk mengetahui penyebab seseorang bermain dengan spirit doll.

Menurutnya, jika seseorang memilih spirit doll karena merasa kesepian maka orang di sekitar termasuk orang tua, teman, maupun anggota keluarga lain dapat menjadi support system.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat