kievskiy.org

Masuk 20 Besar Penyebab Kematian di Dunia, Gagal Ginjal Kronis Harus Dicermati Secara Serius

PENDERITA sakit ginjal harus menjalani cuci darah secara rutin.*
PENDERITA sakit ginjal harus menjalani cuci darah secara rutin.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT –  Penyakit tidak menular yang kronis telah menjadi penyebab kematian ­tertinggi di dunia, juga di Indonesia.

Salah satunya ada­lah penyakit ginjal yang menurut data statistik kesehatan Organi­sasi Kesehatan Dunia (WHO) masuk jajaran 20 besar penyebab ­kematian di dunia. 

Sejumlah peneliti pun melaporkan bahwa tingkat ­kematian di du­nia akibat penyakit gagal ginjal terus mengalami peningkatan, terutama sejak 27 tahun terakhir. Meski sebenarnya, banyak dari kasus kematian itu bisa dicegah.

Baca Juga: Perbankan dan Property Gaet Pasar Milenial, Ignatius : Pangsa Pasar ini Sangat Potensial

Sebuah artikel di situs Medical News Today menyatakan, penya­kit gagal ginjal kronis semakin banyak terjadi. Jika penyakit itu me­nimpa seseorang, ginjalnya akan lambat laun berhenti berfungsi.

Pada tahap awal, tidak ada gejala yang memperlihatkan seseorang mengalami gagal ginjal kronis sehingga tidak pernah mendapatkan perawat­an yang tepat.

Penyakit itu biasa­nya baru diketahui dalam tahap akhir sehingga penderitanya harus menja­lani cuci da­rah untuk menggantikan fungsi ginjal atau bahkan transplantasi ginjal.

Baca Juga: Indonesia Tengah Perangi Virus Corona, Sementara 13 Orang Telah Meninggal Dunia di Nusa Tenggara Timur

Di Amerika Serikat, peneliti ­memperkirakan ada 14% penduduk yang mengalami gagal ginjal.

Secara global, mereka mencatat, ham­pir 700 juta orang mengalami gagal ginjal ­pada 2017 dan sekitar 1,2 juta orang yang meninggal dunia akibat penyakit itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat