PIKIRAN RAKYAT - Kegiatan sehari-hari seorang ibu yang baru melahirkan bisa berubah seratus delapan puluh derajat, mulai dari menyusui, memandikan hingga menidurkan bayi menjadi salah satu faktor para ibu menderita depresi pasca melahirkan, atau yang lebih dikenal dengan Postpartum Depression (PPD).
Tidak itu saja, komentar miring orang-orang terdekat terkait mengurus bayi hingga kiprah jadi “new mom” juga bisa jadi pemicu wanita pasca melahirkan terkena PPD. Berikut ini adalah beberapa gejala yang harus diwaspadai dilansir The Healthy:
- Insomnia
Perubahan jam tidur pasca melahirkan memang hal wajar bagi para orang tua terutama para ibu. Namun tidak menutup kemungkinan hal tersebut bisa membuat stres hingga menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia.
- Hilang nafsu makan
Pasca melahirkan mengharuskan para ibu mengkonsumsi makanan yang cukup dengan kandungan gizi yang lengkap. Energi yang terkuras setelah menyusui membuat ibu mudah lapar. Para ibu yang menderita PPD bukan tidak mungkin tidak bersemangat menyantap makanan meskipun itu adalah makanan favorit.
- Mudah marah
Siapa saja bisa salah di mata new mom jika menderita PPD. Emosi yang tidak stabil membuat para ibu tidak dapat mengendalikan amarah dengan baik
- Sulit membangun “bonding” dengan bayi
Ikatan atau bonding dengan bayi adalah salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak terutama di masa ia baru lahir. Namun bonding ini bisa gagal terjalin akibat PPD. Kesulitan membangun bonding ini juga membuat ibu kerap merasa bersalah telah melahirkan bayi, sehingga terus merasa depresi.
Baca Juga: Madura United vs Bali United: Ambisi Serdadu Tridatu untuk Segera Kunci Gelar Juara
- Menangis selama dua minggu pertama setelah melahirkan
Menangis tanpa sebab, menangis sambil berteriak dan hal-hal lainnya bisa dengan mudah memicu new mom yang mengidap PPD. Jika memasuki gejala ini, ibu penderita PPD bisa mengkonsumsi obat anti depresan yang sudah melalui rekomendasi dokter.
- Memiliki hasrat ingin melukai bayi
Alih-alih ingin melindungi sang bayi, justru yang ada malah melukainya. Dalam pikiran new mom, hanya ia seorang yang dapat melindungi sang bayi. Para ibu akan melindungi anak mereka dengan segala cara, meski dengan menyakitinya.