PIKIRAN RAKYAT - Quarter life crisis menjadi salah satu kata yang sering diungkapkan oleh anak muda belakangan ini, seolah menjadi tren secara sosial di jagat maya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali, menyoroti gejala quarter life crisis tersebut.
Menurut Rhenald Kasali, banyak sekali anak muda yang mengalami early adulthood crisis, gejala yang dialami pada umur tertentu.
Biasanya, seseorang terasa mengalami quarter life crisis saat mencapai usia 18 tahun sampai 25 tahun.
Baca Juga: 5 Asupan Penting bagi Tubuh, Buat Kamu yang Suka Lari Saat Ramadhan
Baca Juga: Sering Menangis Usai Melahirkan? Waspadai 10 Gejala Postpartum Depression
Menurut Guru Besar UI, hal tersebut dimulai dengan melihat diri sendiri pada perbandingan sosial, membandingkan diri pada pencapaian orang lain.
"Setelah itu mereka melihat kiri kanan. Eh ko temennya saya kerjanya bagus, eh ko liat si itu mobilnya Tesla dan Ferrari, udah punya rumah," ucap Rhenald Kasali.
Selain membandingkan pada sisi pencapaian materi, bahkan sampai melihat jauh ke ranah privasi orang lain.