kievskiy.org

Mikroplastik Ditemukan dalam Paru-Paru Manusia untuk Pertama Kalinya

Dua anak bermain di Pantai Loang Baloq, Tanjung Karang, Mataram, NTB, Rabu 6 April 2022. Pantai yang lokasinya berdekatan dengan muara Sungai Taman Loang Baloq itu dipenuhi sampah yang sebagian besar terdiri atas sampah plastik.
Dua anak bermain di Pantai Loang Baloq, Tanjung Karang, Mataram, NTB, Rabu 6 April 2022. Pantai yang lokasinya berdekatan dengan muara Sungai Taman Loang Baloq itu dipenuhi sampah yang sebagian besar terdiri atas sampah plastik. /Antara/Ahmad Subaidi

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah studi baru menyajikan fakta mengejutkan tentang temuan mikroplastik dalam paru-paru manusia hidup untuk pertama kali.

Bahkan, studi baru dari peneliti University of Hull and Hull York Medical School membuktikan bahwa manusia bisa menghirup mikroplastik dari udara hingga potongan kecil plastik dengan diameter kurang dari 0,2 inci ada di bagian dalam paru-paru.

Meski temuan mikroplastik dalam paru-paru manusia hidup ini sempat dirasa mustahil, terlebih karena sempitnya saluran udara, tetapi studi baru ini membeberkan sejumlah faktanya.

Sebelum studi baru ini dimunculkan, peneliti telah menemukan partikel plastik dalam sampel otopsi mayat manusia, kemudian ditambah dengan temuan mikroplastik di paru-paru manusia hidup.

Baca Juga: Gejala Covid-19 Varian Omicron, Kenali Ciri-cirinya Sebelum Menginfeksi Paru-paru

Selain itu, studi baru ini berdekatan dengan temuan mikroplastik dalam darah manusia untuk pertama kali, yang berarti membuka kemungkinan luas partikel bisa berada dalam tubuh manusia.

Namun begitu, tim peneliti menyebut temuan mikroplastik dalam paru-paru manusia yang masih hidup, berarti menandakan studi lanjutan di masa depan yang terkait dampak mikroplastik terhadap kesehatan pernapasan.

"Mikroplastik sebelumnya telah ditemukan dalam sampel otopsi mayat manusia; ini adalah studi kuat pertama yang menunjukkan mikroplastik di paru-paru dari orang hidup," ujar Laura Sadofsky sebagai penulis utama studi baru itu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail.

"Ini juga menunjukkan bahwa mereka berada di bagian bawah paru-paru. Saluran udara paru-paru sangat sempit sehingga tidak ada yang mengira mereka mungkin bisa sampai ke sana, tetapi mereka jelas melakukannya," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat